Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow, ASDP Butuh Dana IPO hingga Rp3,25 Triliun! Buat Apa?

ASDP Indonesia Ferry berharap bisa mendapatkan pendanaan hingga Rp3,25 triliun melalui mekanisme IPO untuk melanjutkan investasi selama lima tahun ke depan.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi (kanan) saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (23/2/2021). Bisnis-Himawan L. Nugraha
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi (kanan) saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (23/2/2021). Bisnis-Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, BATAM - PT ASDP Indonesia Ferry menargetkan untuk bisa meraup penadanaan hingga Rp3,25 triliun melalui mekanisme penawaran saham publik perdana (initial public offering/IPO).

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan hingga lima tahun ke depan ASDP memerlukan pendanaan yang cukup besar hingga Rp6,5 triliun. Kebutuhan pendanaan yang cukup besar tersebut dibutuhkan guna melanjutkan pembangunan dermaga dan berinvestasi untuk mendatangkan kapal.

Menurutnya mekanisme IPO adalah cara yang paling efektif untuk menutup pendanaan tersebut. Penggalangan dana lewat instrumen pasar modal dinilai lebih kecil risikonya dan tak akan memberatkan bagi perusahaan.

"Dengan kebutuhan pendanaan senilai Rp6,5 triliun kurang lebih separuhnya akan diraup melalui IPO," ujarnya kepada Bisnis.com usai peresmian Dermaga II ASDP Telaga Punggur, Kamis (25/2/2021).

Ira memperkirakan pada akhir tahun ini rencana tersebut sudah mulai bisa diinformasikan kepada publik. Mengingat saat ini prosesnya sedang dikomunikasikan kepada para pemegang saham.

Tak hanya itu, imbuhnya, ASDP juga secara cermat dan berhati-hati melihat perkembangan pasar saat ini. Pasar saham saat ini juga cenderung masih fluktuatif terkait dengan kondisi pandemi Covid-19.

Berdasarkan target perusahaan hingga 2024, ASDP menetapkan pertumbuhan pemdapatan sebesar 97 persen dari kondisi pada 2020 yakni Rp2,5 triliun menjadi Rp5 triliun. Laba juga dipatok tumbuh 125,747 persen dibandingkan dengan 2020, sehingga pada 2024 mencapai Rp607,4 miliar.

Sementara dari sisi penumpang dan jumlah kapal tunbuh masing-masing sebesar 198 persen menjadi 10,14 juta dankapal menjadi 228 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper