Bisnis.com, DENPASAR - Indonesia yang menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022 rencananya mengambil lokasi di Bali.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan KTT G20 yang akan digelar di Pulau Dewata akan menguntungkan. Pasalnya, dalam setiap gelaran konferensi internasional, pemerintah pusat akan memberikan perhatian lebih terhadap infrastruktur di Bali.
Contohnya, ketika Konferensi Tingkat Tinggi APEC 2013 di gelar di Bali, pemerintah pusat merealisasikan pembanguna Tol Laut Bali Mandara. Begitu juga pada gelaran pertemuan IMF-WB 2018 di Bali juga dibangun underpass Simpang Dewa Ruci.
"G20 karena kami baru dapat kabar gembira, pengalaman kami [untuk] APEC dibangun tol, IMF dapat underpass," katanya, Selasa (23/2/2021).
Menurutnya, Bali masih mencari peluang pembangunan infrastruktur yang dapat mendukung perekonomian. Saat ini, Bali tengah mendorong realisasi pembangunan tol Jembrana-Denpasar, dan shortcut Buleleng.
Selain kedua proyek itu, Cok Ace menilai ada infrastruktur lain yang bisa ditingkatkan di Bali untuk mendukung penyelenggaraan KTT G20, seperti infrastruktur yang mampu memecah kemacetan di Sanur maupun daerah Suwung.
Baca Juga
"Ini tempat-tempat yang kami lihat, mudah-mudahan ada bantuan dari pusat, ini yang kemungkinan jadi priotitas kami," katanya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho mengatakan penyelenggaraan KTT G20 di Bali akan memberikan keuntungan bagi bali yang ingin mengembangkan infrastruktur.
"Kami sedang siapkan G20 pada 2022, IMF ada underpass, masih kami bicarakan pembangunan infrastruktur yang berpeluang di Bali," sebutnya.