Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) menyebutkan bahwa pada tahun ini setidaknya ada penambahan kapasitas pembangkit listrik di sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali alias Jamali hingga 3.000 megawatt (MW).
Direktur Bisnis Regional Jawa Madura dan Bali PLN Haryanto WS mengatakan saat ini kapasitas terpasang pembangkit yang telah beroperasi di sistem Jawa-Madura-Bali mencapai 40.115 MW. Kemampuan pasokan listrik tersebut akan terus bertambah seiring dengan beroperasinya sejumlah pembangkit dalam beberapa tahun mendatang.
"Tahun ini akan bertambah PLTU Jawa 7 Unit 2, PLTU Tanjung Jati Unit 5, dan beberapa pembangkit yang dibangun PLN tidak kurang dari 1.000 MW sehingga mungkin bisa 2.500 MW-3.000 MW tambah kapasitas tahun ini," ujar Haryanto dalam webinar, Selasa (23/2/2021).
Pada tahun depan, terdapat sejumlah pembangkit dari produsen listrik swasta (IPP) yang juga dijadwalkan beroperasi, seperti dua unit dari PLTU Batang, satu unit dari PLTU Tanjung Jati PLTU Cirebon, dan PLTGU Jawa 1. Diperkirakan penambahan kapasitas pembangkit tahun depan mencapai 4.000 MW-5.000 MW.
Dengan penambahan kapasitas tersebut, kemampuan pasokan listrik PLN di Jawa-Madura-Bali sangat mencukupi di masa mendatang. "Diharapkan ini jadi modal bagaimana kami bisa melayani kebutuhan listrik di Jamali. Pasokan memang cenderung oversupply. Ini PR kami tingkatkan demand di Jamali," katanya.
PLN juga mengoperasikan sistem kelistrikan Sumatra, Kalimantan, Khatulistiwa, Sulawesi Bagian Selatan, Sulawesi Utara dan Gorontalo, Maluku dan Maluku Utara, Papuan dan Papua Barat, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga
Berikut ini daftar sistem kelistrikan dengan daya mampu masing-masing per Desember 2020 :
- Sistem kelistrikan Jawa-Madura-Bali memiliki kapasitas terpasang daya mampu 40.115 MW.
- Sistem kelistrikan Sumatera memiliki daya mampu mencapai 7.134 MW dengan beban puncak 5.652 MW.
- Sistem kelistrikan interkoneksi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara memiliki daya mampu mencapai 2.084 MW dengan beban puncak 1.149 MW.
- Sistem kelistrikan Khatulistiwa atau Kalimantan Barat memiliki daya mampu mencapai 510 MW dengan beban 315 MW.
- Sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan memiliki daya mampu 1.945 MW dengan beban puncak 1.254 MW.
- Sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo memiliki daya mampu mencapai 510 MW dengan beban puncak 394 MW.
- Sistem kelistrikan Maluku dan Maluku Utara memiliki daya mampu 364 MW dengan beban puncak 199 MW.
- Sistem kelistrikan Papua dan Papua Barat memiliki daya mampu 479 MW dengan beban puncak 235 MW.
- Sistem kelistrikan NTB memiliki daya mampu mencapai 560 MW dengan beban puncak sebesar 344 MW.
- SIstem kelistrikan NTT memiliki daya mampu mencapai 325 MW dengan beban puncak sebesar 213 MW.