Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) tetap terbuka untuk seluruh opsi pendanaan untuk kepentingan investasi perseroan termasuk dari fasilitas perbankan. Hal itu sejalan dengan di tengah tren penurunan suku bunga.
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Agus Suprijanto mengatakan bahwa selama fasilitas pinjaman dari perbankan merupakan salah satu opsi yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja yang bersifat jangka pendek atau pun kebutuhan investasi yang memiliki tenor lebih panjang.
"Dalam hal ini Pertamina akan selalu terbuka dengan dukungan dan ide-ide pendanaan kreatif dari perbankan yang bisa membantu meningkatkan enterprise value Pertamina kedepan," katanya kepada Bisnis, Senin (22/2/2021).
Agus menambahkan bahwa dalam rangka keberlanjutan dan pertumbuhan usaha ke depan, Pertamina melakukan optimalisasi pendanaan internal dan juga mencari opsi terbaik untuk mekanisme pendanaan eksternal.
Adapun, selama ini Pertamina memanfaatkan fasilitas pendanaan melalui perbankan, lembaga kejangan, global bond.
"Hal ini akan disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan investasi yang akan dilakukan," jelasnya.
Baru-baru ini, Pertamina menerbitkan global bond dengan total nilai US$1,9 miliar atau Rp26,6 triliun. Penerbitan global bond saat ini dianggap tepat karena imbal hasil mulai bergerak naik.
Adapun, surat utang yang dirilis terdiri atas US$1 miliar untuk tenor 5 tahun dengan kupon 1,4 persen dan US$900 juta untuk tenor 10 tahun dengan kupon 2,3 persen.