Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Covid-19, Kinerja Industri Kertas Tetap Cemerlang

Kementerian Perindustrian mencatat kinerja yang cemerlang untuk industri pulp dan kertas kendati sepanjang 2020 perekonomian terkontraksi 2,07 persen.
Suasana pabrik kertas di salah satu fasilitas Asian Pulp and Paper (APP), perusahaan yang membawahkan PT Pindo Deli Pulp andnPaper Mills, induk dari Lontar Papyrus./asianpulppaper
Suasana pabrik kertas di salah satu fasilitas Asian Pulp and Paper (APP), perusahaan yang membawahkan PT Pindo Deli Pulp andnPaper Mills, induk dari Lontar Papyrus./asianpulppaper

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian mencatat kinerja yang cemerlang untuk industri pulp dan kertas kendati sepanjang 2020 perekonomian terkontraksi 2,07 persen.

Salah satunya dari kinerja ekspor untuk kertas dan barang kertas tahun lalu berhasil mencapai US$6,83 miliar dengan porsi 5,2 persen terhadap ekspor pengolahan non-migas. Tahun lalu industri ini juga menyumbang 3,9 persen PDB.

Plt Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian Edy Sutopo mengatakan kapasitas produksi industri kertas tahun lalu meningkat menjadi 17,9 juta ton dari 15,3 juta ton pada 2014. Hal itu juga seiring dengan bertambahnya pabrikan menjadi 89 perusahaan dari 83 perusahaan pada 2014.

"Sementara pada 2019 kapasitas produksinya 13,6 juta dengan konsumsi 11,6 juta ton. Dari angka itu jumlah yang diekspor 5,3 juta ton dan impornya 1,3 juta ton," katanya dalam diskusi virtual yang dikutip, Jumat (19/2/2021).

Edy menyebut industri kertas mengalami pertumbuhan positif karena produk kertas banyak dipakai untuk bahan penunjang atau kemasan dari produk industri agro dan manufaktur lainnya.

Adapun untuk industri pulp, pada 2019 kapasitas produksinya 10,1 juta ton dengan konsumsi 6,3 jutan ton. Pulp juga melakukan ekspor 5,3 juta ton dan impor 1,4 juta ton.

"Berbeda dengan kertas, industri pulp memang mengalami tren penurunan sejak 2017 karena sebagian kebutuhan sudah disubtitusi dengan kertas bekas, jadi permintaan akan virgin pulp turun meski ekspor masih naik," ujar Edy.

Edy mengatakan secara global mencatat saat ini permintaan pulp dan kertas masih meningkat rerata 2,1 persen, sedangkan di dalam negeri dalam lima tahun terakhir permintaan tumbuh mencapai 63 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper