Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maersk Ambil Langkah Tegas, Semua Kapal Wajib Bebas Bahan Bakar Fosil

A.P. Moller-Maersk menegaskan semua kapal yang baru dibangun milik perusahaan harus dapat menggunakan bahan bakar netral karbon, seperti metanol dan amonia bersih, serta produk berbasis minyak tradisional.
Ilustrasi:Kapal MV Maersk Mc-Kinney saat tiba di pelabuhan Rotterdam (16/8/2013)/Reuters
Ilustrasi:Kapal MV Maersk Mc-Kinney saat tiba di pelabuhan Rotterdam (16/8/2013)/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Seabad setelah armada pengiriman global sebagian besar menggunakan batu bara, perusahaan pelayaran terbesar di dunia asal Denmark akhirnya mengambil langkah bersejarah untuk tidak menggunakan bahan bakar fosil sebagai tenaga penggerak.

A.P. Moller-Maersk menegaskan semua kapal yang baru dibangun milik perusahaan harus dapat menggunakan bahan bakar netral karbon, seperti metanol dan amonia bersih, serta produk berbasis minyak tradisional.

Pergeseran tersebut terjadi hanya tiga bulan setelah regulator utama industri menetapkan aturan dekarbonisasi baru yang dikritik karena kurangnya ambisi mereka.

"Jika Anda tidak melakukan ini, sepuluh tahun dari sekarang kami berisiko menjadi tidak relevan," kata Wakil Presiden dan Kepala Dekarbonisasi di Maersk Morten Bo Christiansen.

“Pelanggan membutuhkan kami untuk melakukan ini.”

Di samping amonia dan bentuk bersih metanol, Maersk mengatakan apa yang disebut campuran alkohol lignin adalah kandidat utama lain untuk bahan bakar masa depan.

Sementara itu, gas alam cair, atau LNG, yang telah diterapkan oleh beberapa jalur pelayaran lain, bukanlah bagian dari strategi Maersk. "Kami tidak membutuhkan bahan bakar fosil lain," kata Christiansen.

Sekitar setengah dari 200 pelanggan terbesar Maersk telah menetapkan target berbasis sains atau nol karbon untuk rantai pasokan mereka, atau sedang dalam proses melakukannya. Perusahaan tersebut ingin memiliki emisi nol bersih dari operasinya pada tahun 2050, dan membantu mendirikan pusat penelitian yang berfokus pada dekarbonisasi industri.

Christiansen mengatakan kapal baru milik Maersk masih dapat beroperasi dengan bahan bakar minyak belerang yang sangat rendah, produk yang banyak digunakan saat ini. Perusahaan akan berusaha untuk menggunakan bahan bakar karbon netral.

Terlepas dari kenyataan bahwa harganya kemungkinan akan jauh lebih mahal daripada opsi berbasis minyak. Namun, jika biaya bahan bakar laut naik menjadi dua kali lipat, dia memperkirakan harga TV layar datar di toko hanya akan naik sekitar US$ 0,50- US$ 1.

Mendapatkan pasokan bahan bakar netral karbon yang cukup akan menjadi tantangan terbesar Maersk, mengingat kurangnya ketersediaan saat ini.

Perusahaan juga berencana untuk memiliki kapal kontainer kecil yang mampu beroperasi dengan e-metanol, atau bio-metanol di atas air pada tahun 2023, yang diharapkan akan menawarkan insentif kepada pemasok bahan bakar untuk meningkatkan produksi energi alternatif bersih.

“Ambisi kami untuk memiliki armada netral karbon pada tahun 2050 ketika kami mengumumkannya pada tahun 2018,” kata CEO Maersk Soren Skou. “Hari ini kami melihatnya sebagai target yang menantang, namun dapat dicapai.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper