Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Vaksin Merah Putih, Target Mundur?

Pengembangan vaksin Merah Putih masih terus digodok oleh Kemenristekdikti melalui kerja sama dengan sejumlah instansi keilmuan serta perguruan tinggi.
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah belum bisa memastikan apakah dapat dilakukan percepatan dalam pengembangan vaksin Merah Putih yang diperkirakan baru diproduksi pada pertengahan 2022.

Sebelumnya, vaksin tersebut diprediksi rampung pada akhir Desember 2021. 

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan proses pengembangan yang dilakukan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) menjadi kunci utama dari percepatan pengembangan vaksin Merah Putih.

Dia mengatakan pengembangan vaksin Merah Putih masih terus digodok oleh Kemenristekdikti melalui kerja sama dengan sejumlah instansi keilmuan serta perguruan tinggi, di antaranya LBM Eijkman dan Universitas Indonesia (UI).

"Saat ini masih di fase penyiapan untuk menjadi vaksin jadi. Kami mendorong untuk bisa dipercepat," ujar Nadia kepada Bisnis, Jumat (12/2/2021).

Kendati sebelumnya Nadia mengatakan  vaksin Merah Putih diperkirakan rampung tahun ini, diundurnya jadwal produksinya menjadi pertengahan 2022 tidak dapat dihindari.

Saat ini, LBM Eijkman masih menyelesaikan proses awal, yakni pembibitan. Dengan metode yang digunakan, Eijkman mengisolasi satu virus yang didapatkan pada April 2020, untuk kemudian dipelajari virus lain, dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk sel, dan dikirim dalam bentuk bibit ke PT Bio Farma (Persero).

Eijkman sebagai lembaga yang terlibat dalam proses pengembangannya baru akan menyerahkan bibit vaksin kepada Bio Farma pada akhir Maret 2021.

Kemungkinan tetap diundurnya produksi massal vaksin Merah Putih dari jadwal mula-mula hingga menjadi pertengahan 2022 pun kian besar. Nadia mengatakan produksi massal tersebut harus menunggu izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Adapun, izin penggunaan darurat oeh BPOM untuk vaksin Merah Putih kemungkinan baru akan keluar pada pertengahan 2022.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper