Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sudah ada lima gangguan yang terjadi pada sistem transportasi darat akibat bencana alam yang disebabkan curah hujan tinggi pada periode Januari–Februari 2021.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi meminta masyarakat, operator, maupun petugas di lapangan untuk mewaspadai adanya potensi Bencana Alam yang akan berdampak pada terganggunya kelancaran sistem transportasi. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat ini 95 persen wilayah Indonesia tengah memasuki musim hujan, sedangkan 5 persen wilayah masih mengalami musim kemarau.
“Selama periode Januari–Februari 2021, kami melihat ada beberapa kejadian seperti banjir di jalan nasional Bandung–Garut pada 9 Januari, banjir di Kalimantan Selatan pada Januari kemarin, longsor di ruas jalan nasional Wonogiri–Yogyakarta–Pacitan pada 28 Januari, penutupan jalan nasional Madiun–Surabaya akibat banjir di Jombang 5 Februari, dan yang terbaru amblesnya Tol Cipali,” kata Budi, Kamis (11/2/2021).
Dia menambahkan ada beberapa dampak yang ditimbulkan akibat bencana alam yang disebabkan oleh curah hujan tinggi, yakni terganggunya sistem logistik nasional, keselamatan serta mobilisasi masyarakat pengguna jalan akan terganggu, serta kerusakan infrastruktur karena kerusakan jalan akibat longsor dan banjir.
Kemenhub akan segera menyampaikan surat kepada para Gubernur, Dirjen Bina Marga, dan Kakorlantas Polri perihal Antisipasi Terhadap Kerawanan Bencana Alam karena kondisi cuaca.
Sementara itu, Pelaksana Harian Deputi Bidang Meteorologi BMKG Eko Prasetyo menyatakan potensi hujan Sedang hingga Lebat dalam seminggu ke depan secara umum dapat terjadi di beberapa wilayah seperti Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Baca Juga
"Provinsi-provinsi yang terdampak banjir dalam status siaga adalah Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur. Pada wilayah selatan Indonesia berpotensi memiliki tekanan udara yang rendah, sehingga bisa menjadi bibit badai tropis dan angin kencang," ujarnya.