Bisnis.com, JAKARTA — Smart grid dinilai dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan efisiensi pelayanan listrik kepada masyarakat, serta meningkatkan fleksibilitas transmisi agar dapat lebih banyak menerima variable renewable energy (VRE).
Sekretaris Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Munir Ahmad mengatakan bahwa pengembangan teknologi smart grid di Indonesia merupakan salah satu strategi yang diupayakan oleh pemerintah dalam penyediaan listrik nasional.
“Pemanfaatan teknologi smart grid tidak terbatas pada konsumen listrik perkotaan dan skala besar, teknologi smart grid juga dapat dimanfaatkan pada smart micro grids skala kecil di pedesaan dan daerah terpencil dengan akses yang sulit ke jaringan transmisi,” ujar Munir, dalam webinar Smart Grid sebagai Solusi Keandalan Sistem Tenaga Listrik secara virtual, dikutip dari laman resmi Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rabu (10/2/2021).
Smart grid merupakan sistem jaringan tenaga listrik yang dilengkapi dengan teknologi informasi dan teknologi komunikasi canggih yang dapat memungkinkan sistem pengaturan tenaga listrik secara efisien, menyediakan keandalan pasokan tenaga listrik yang tinggi, pemanfaatan sumber energi terbarukan dan memungkinkan partisipasi pelanggan dalam penyediaan tenaga listrik.
Smart grid dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJPM) sudah ditetapkan dalam pengembangan sistem di Jawa-Bali. Setiap tahun, mulai 2020 sampai 2024, ditargetkan diinstal lima sistem baru di Jawa-Bali. Dalam 5 tahun ke depan akan dibangun dua puluh lima sistem smart grid baru.
”Tantangan untuk implementasi smart grid di Indonesia adalah biaya investasi yang besar, organisasi sistem pelaksanaan mengenai komitmen organisasi, selain itu peraturan untuk standarisasi dan teknologi yang menuntut pengaplikasian yang berbeda,” ungkap Senda.
Sementara itu, Executive Vice President (EVP) Perencanaan Koorporat PT PLN (Persero) Hot Martua Baraka mengatakan bahwa PLN telah melakukan beberapa pilot project smart grid.
Saat ini, beberapa proyek smart grid sedang berjalan sesuai dengan RPJPM 2020-2024 dan telah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres No. 18 tahun 2020.
“Pada tahap awal, implementasi smart grid berfokus kepada keandalan, efisiensi, customer experience dan produktivitas grid. Sedangkan tahap berikutnya PLN berfokus kepada ketahanan (resiliency), customer engagement, sustainability dan self-healing,” ujarnya.