Bisnis.com, JAKARTA — PT Inocycle Technology Group Tbk. melanjutkan ekspansi dengan menambah pabrik recycle polyester staple fiber (Re-PSF) dan bukan tenunan (non-woven) di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Langkah ini merupakan upaya perseroan dalam membantu pemerintah untuk mengurangi dan mengatasi masalah sampah plastik di Indonesia.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, perseroan melakukan transaksi jual beli untuk bangunan beserta mesin dan perlengkapannya dari PT Hilon Indonesia senilai Rp75 miliar di luar pajak penambahan nilai (PPN) sebesar 10 persen.
Direktur PT Inocycle Technology Group Victor Choi mengatakan beberapa waktu terakhir ini masalah sampah plastik di Indonesia telah menjadi hal yang serius dan perlu adanya langkah mitigasi agar tidak semakin membahayakan lingkungan terutama laut Indonesia.
Oleh karena itu, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang berkomitmen untuk membantu pemerintah Indonesia dalam menanggulangi sampah plastik, salah satunya dengan menambah pabrik Re-PSF dan bukan tenunan (non-woven).
"Langkah ini juga bertujuan agar lebih banyak sampah plastik yang bisa dikumpulkan dan diolah kembali oleh kami untuk menghasilkan produk-produk yang tak kalah berkualitas dengan produk dari bahan plastik yang masih virgin," katanya melalui siaran pers, Rabu (10/2/2021).
Baca Juga
Victor menambahkan, transaksi dengan Hilon juga bertujuan untuk memperluas dan memperkuat bisnis bukan tenunan dan washing facility yang sudah ada, serta memperluas bisnis fiber dengan menambah fasilitas Re-PSF di Makassar. Di mana sebelumnya jaringan produksi INOV hanya terbatas di Pulau Jawa dan Sumatra, sehingga perlu untuk membangun rantai pasokan produksi Nasional sehingga dapat mengurangi beban biaya logistik yang tinggi.
Pada tanggal 1 Februari lalu, perseroan telah menandatangani perjanjian pengikatan untuk melakukan transaksi jual beli tanah dan bangunan, mesin, serta perlengkapannya dengan PT Hilon Indonesia. Melalui transaksi ini INOV membeli dua pabrik dari PT Hilon, yang terletak di Kabupaten Gowa dan Takalar, Sulawesi Selatan, serta satu bangunan gudang di Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara.
Pabrik di Kabupaten Gowa terdiri dari tanah seluas 39.640 m2 dan bangunan seluas 11.359 m2. Sementara untuk pabrik di Kabupaten Takalar terdiri dari tanah seluas 36.973m2 dan bangunan seluas 9.500 m2. Sementara bangunan gudang di Kabupaten Kendari, Sulawesi Tenggara terdiri dari tanah seluas 2.000 m2, dan bangunan seluas 2.000 m2. Pabrik baru INOV di Sulawesi ditargetkan akan memiliki kapasitas produksi yang sama dengan pabrik sebelumnya di Deli Serdang yaitu mencapai 500 ton per bulan.
Sebagai informasi, sebelumnya INOV telah memiliki pabrik Re-PSF dan Washing Facility yang tersebar di Karanganyar (Solo, Jawa Tengah), Mojokerto (Jawa Timur), dan Tangerang (Banten). Pabrik terbaru INOV berada di kota Deli Serdang (Sumatra Utara) dan sudah beroperasi sejak awal Juli 2020 dengan kapasitas produksi mencapai 500 ton per bulan.
Dengan adanya penambahan pabrik baru di wilayah Makassar, INOV berharap dapat memperluas rantai pasokan bahan baku dari daerah-daerah yang sebelumnya belum tercapai oleh Perseroan.
Diharapkan ke depannya permintaan dan dukungan untuk produk-produk daur ulang akan meningkat. Kemudian, semoga dengan adanya pabrik baru di Makassar ini dapat menjangkau semua permintaan yang berasal dari Sulawesi secara keseluruhan yang sebelumnya masih belum terpenuhi.