Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas ekonomi Prancis bergerak 5 persen di bawah level sebelum krisis karena pemerintah menunda pemberlakuan lockdown penuh di luar jam malam dan penutupan di beberapa sektor.
Bank of France mengatakan berdasarkan survei bulanan terhadap 8.500 perusahaan antara 27 Januari dan 3 Februari, setelah turun ke 7 persen di bawah normal selama lockdown pada November lalu, ekonomi agak membaik pada Desember dan diperkirakan akan tetap stabil hingga Februari.
Ekonomi yang relatif stabil itu terjadi di tengah percobaan pembatasan yang sedikit lebih ketat dalam beberapa minggu terakhir, termasuk jam malam dan penutupan pusat perbelanjaan besar.
"Dihadapkan dengan guncangan keras, ekonomi Prancis menolak dengan baik secara keseluruhan. Ketahanan ini merupakan kejutan yang baik mengenai akhir tahun 2020, dan sumber jaminan untuk tahun 2021,” kata Gubernur Bank of Prancis Francois Villeroy de Galhau, dilansir Bloomberg, Selasa (9/2/2021).
Villeroy mengonfirmasi perkiraan bank sentral tentang pertumbuhan 5 persen pada 2021, yang dia gambarkan sebagai kuat dan agak berhati-hati.
Namun, situasinya dapat berubah dengan cepat jika pemerintah memilih lebih banyak pembatasan untuk menahan virus. Menurut badan statistik Insee, penguncian semacam itu dapat menyebabkan ekonomi berkontraksi lagi pada kuartal pertama.
Baca Juga
"Bahkan lebih dari biasanya, perkiraan ini dikelilingi oleh margin ketidakpastian yang besar karena bergantung pada bagaimana situasi kesehatan berkembang," kata Bank of France dalam laporannya.
Menurut pejabat di bank sentral, ekonomi akan mencatat pertumbuhan mendekati nol jika aktivitas berlanjut pada tingkat yang sama pada Maret seperti di dua bulan pertama tahun ini.