Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) masih mengkaji rencana ekspansi rute domestik pada tahun ini, yang bisa menjadi penopang sumber pendapatan baik dari angkutan penumpang maupun kargo.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pada tahun ini harus memulihkan rute domestik yang terpaksa dipangkas akibat Covid-19 yang mendera pada tahun lalu untuk melanjutkan strategi keberlangsungan usaha. Perseroan masih belum bisa memprediksikan keberlangsungan industri penerbangan pada tahun ini.
Dia menilai sektor aviasi pada awal tahun ini masih cenderung berubah kondisinya. Terutama dari sisi tingkat permintaan penerbangan dari penumpang.
“Tentu rute domestik harus tetap dibuka. Saat ini kami baru tinjau lagi rutenya,” ujarnya, Senin (8/2/2021).
Emiten berkode saham GIAA tersebut telah berjanji kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memperbaiki kinerjanya pada tahun ini setidaknya mendekati 50 persen pendapatan dibandingkan dengan pada 2019.
Dia meyakini dapat memulai tahun ini dengan optimisme setelah dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dapat mulai digunakan. Menurutnya dukungan PEN tersebut dapat menjadi momentum optimisme pada 2021 untuk memperbaiki kinerja fundamental seperti negosiasi biaya sewa pesawat, efisiensi finansial, dan restrukturisasi jaringan penerbangan.
Baca Juga
Sebelumnya, Garuda Indonesia menunjukkan kinerja sektor kargo udara dengan mengangkut produk ekspor pertanian dari Padang, Sumatra Barat berupa 33 ton komoditas buah Manggis ke Guangzhou, China pada Rabu (3/2/2021).
Pengangkutan ekspor komoditas manggis dari Padang menuju Guangzhou tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen maskapai dalam mendukung percepatan pemulihan ekonomi, khususnya melalui penyediaan aksesibilitas layanan penerbangan dalam memfasilitasi peningkatan daya saing produk ekspor nasional.
“Melalui penerbangan ini, kami harapkan dapat menyediakan layanan penerbangan langsung dengan waktu pengiriman yang lebih singkat tanpa transit, sehingga kualitas dan kesegaran produk menjadi lebih terjaga serta dengan cost logistic yang lebih kompetitif," ujar Irfan, Jumat (5/2/2021).