Bisnis.com, JAKARTA – Lion Air Group masih optimistis memiliki pasar penerbangan domestik sebagai peluang sembari mengevaluasi pasar masuki tahun ini yang juga merupakan waspada pandemi Covid-19.
Corporate Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengatakan hingga awal Februari ini terdapat tiga jaringan rute domestik yang baru saja dibuka oleh Lion Air yakni rute Makassar - Timika - Makassar dan Surabaya - Berau – Surabaya pada Januari 2021. Kemudian dilanjutkan pada Februari 2021, Wings Air membuka rute Padang - Gunung Sitoli – Padang.
“Selama masa waspada pandemi Covid-19 ini, ekspansi dilakukan dengan membuka kembali rute lama secara bertahap yang ditutup karena dampak dari pandemi. Ini yang kami lakukan untuk Wings Air rute Banjarmasin - Batulicin - Makassar PP, Balikpapan - Tanjung Selor, Tarakan - Malinau. Kemudian kami juga membuka rute-rute baru di tengah pandemi,” ujarnya, Senin (8/2/2021).
Adapun rute-rute lama yang diterbangi kembali dan rute baru yang dibuka dilaksanakan secara bertahap.
Danang menyebutkan upaya ini mulai dilakukan sejak Agustus 2020. Lion Air pun selama bulan tersebut telah mulai mengoperasikan enam rute yakni Medan Kualanamu – Bandung, Bandung – Denpasar, Denpasar - Medan Kualanamu, Balikpapan – Bandung, Bandung – Balikpapan, Makassar – Bandung, serta Bandung – Makassar. Alhasil selama periode Agustus hingga Desember tahun lalu, Lion Air pun telah membuka sebanyak 19 rute.
Danang menyebutkan rute terbaru yang dibuka hingga akhir November 2020 adalah sebanyak empat rute Kupang – Ruteng, Ruteng – Kupang, Kupang – Lewoleba, serta Lewoleba - Kupang yang dioperasikan oleh Wings Air. Satu rute lainnya yang dioperasikan oleh Lion Air adalah Surabaya - Ternate – Surabaya.
Baca Juga
Grup maskapai milik Rusdi Kirana tersebut memproyeksikan tren permintaan pasar akan terus tumbuh positif dengan didukung berbagai inisiasi dan kolaborasi bersama pihak lainnya yang terkait. Danang juga menegaskan pembukaan rute baru sebagai bagian upaya untuk meningkatkan tren bepergian dengan pesawat udara, mengembalikan minat dan kepercayaan untuk terbang, hingga mendukung percepatan pemulihan perekonomian dan ekspansi bisnis Lion Air Group.
Namun, sambungnya, pelaksanaan penerbangan dijalankan sebagaimana pedoman protokol kesehatan. Terjadi penyesuaian jumlah rute, frekuensi dan produksi terhadap pergerakan pesawat. Rotasi pesawat terus dilakukan ketika menjalani atau memasuki perawatan pesawat terjadwal dan tidak terjadwal termasuk bagi pesawat berfungsi sebagai cadangan.
Menurutnya, dalam kondisi masa waspada pandemi Covid-19, Lion Air Group perlu secara konsisten menjalankan semua perawatan pesawat sesuai dengan program perawatan secara berjadwal dan tidak berjadwal. Hal ini untuk memastikan bahwa pesawat kondisi aman dan laik terbang (airworthy for flight) serta sejalan untuk merencanakan dengan tepat persiapan penerbangan (preparation ready for flight).