Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Segera Terbit, Izin Impor Gula Semester Kedua 1,3 Juta Ton

Kementerian Perindustrian menyebut sesuai hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat menteri yang dilaksanakan pada 14 Desember tahun lalu disepakati alokasi kebutuhan GKR untuk industri mamin dan farmasi di dalam negeri pada 2021 sebesar 3,1 juta ton GKR.
Impor gula sudah mulai masuk 9 Januari 2021 dari Australia, sisanya akan datang awal Februari. /KTM
Impor gula sudah mulai masuk 9 Januari 2021 dari Australia, sisanya akan datang awal Februari. /KTM

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian menyebut sesuai hasil Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat menteri yang dilaksanakan pada 14 Desember tahun lalu disepakati alokasi kebutuhan GKR untuk industri mamin dan farmasi di dalam negeri pada 2021 sebesar 3,1 juta ton GKR.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim mengatakan angka itu setara dengan 3,3 juta ton raw sugar. Menurutnya pada akhir Desember 2020 telah diterbitkan persetujuan impornya sebesar 1,9 juta ton untuk kebutuhan semester I/2021.

“Sementara berdasarkan hasil Rakortas pada 26 Januari 2021 telah disepakati bahwa kebutuhan GKR untuk kebutuhan industri maminfar pada semester II sebesar 1,3 juta ton akan segera diterbitkan dalam waktu dekat ini,” katanya melalui siaran pers, Senin (8/2/2021).

Sisi lain, Rochim mengemukakan dalam menjamin ketersediaan bahan baku gula bagi industri diperlukan pengaturan produksi.

Pengaturan ini diperlukan agar masing-masing industri fokus untuk berproduksi sesuai dengan bidang usahanya masing-masing.

Pabrik gula rafinasi untuk memenuhi GKR industri mamin dan pabrik gula basis tebu untuk memenuhi gula kristal putih untuk konsumsi dalam rangka swasembada gula.

Rochim mengatakan pengaturan produksi pada pabrik gula basis tebu diperlukan mengingat kebutuhan gula konsumsi yang semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

"Kebutuhan gula konsumsi saat ini sebesar 2,8 juta ton, sementara produksi dalam negeri baru mencapai 2,1 juta ton,” katanya.

Kemenperin mencatat produksi gula dalam negeri pada 2015-2020 menurun dari 2,5 juta ton menjadi 2,1 juta ton. Padahal pada rentang tahun yang sama telah berdiri sebanyak kurang lebih tujuh pabrik gula berbasis tebu dengan kapasitas terpasang rata-rata cukup besar antara 8.000 – 12.000 TCD..

Berikut pabrik gula baru yang berkapasitas cukup besat tersebut :
- PT Kebun Tebu Mas
- PT Sukses Mantap Sejahtera
- PT Adikarya Gemilang
- PT Industri Gula Glenmore
- PT Pratama Nusantara Sakti
- PT Rejoso Manis Indo
- PT Prima Alam Gemilang

Dengan demikian, pada saat ini terdapat 62 pabrik gula di dalam negeri (43 PG BUMN dan 19 PG swasta) dengan kapasitas terpasang nasional mencapai 316.950 TCD.

Apabila seluruh pabrik gula dapat berproduksi optimal dan efisien, dapat dihasilkan produksi gula kurang lebih 3,5 juta ton per-tahun. Hal ini berarti swasembada gula konsumsi sudah tercapai.

Namun, sampai saat ini pengembangan industri gula nasional masih banyak kendala, antara lain sulitnya investor memperoleh lahan yang clean and clear di luar Jawa, sementara perkebunan tebu di Pulau Jawa juga semakin berkurang. Selain itu, sulitnya memperoleh saprodi tebu dan produktifitas tebu yang relatif rendah.

“Sehingga diharapkan pabrik-pabrik gula basis tebu ini fokus untuk meningkatkan produksi gula kristal putih, dengan mengembangkan perkebunan tebunya untuk memenuhi bahan baku bagi perusahaannya,” tutur Rochim.

Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan dengan melakukan kemitraan, pemberdayaan petani tebu, membantu aspek pembiayaan perkebunan tebu petani, penyediaan saprodi tebu, bimbingan usaha budidaya tebu dan sebagainya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas tebu yang dihasilkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper