Bisnis.com, JAKARTA - Mengutamakan keselamatan warga masyarakat, PLN mengamankan pasokan listrik di beberapa daerah yang diterpa cuaca ekstrem di Jawa Tengah (Jateng).
Di Kota Semarang, hujan ekstrem menyebabkan beberapa daerah terendam banjir. Wilayah yang terdampak antara lain, Tambak Dalam, Sawah Besar, Tambakan, Barursari, Rusunawa Kaligawe, Pasar Waru, Muktiharjo, Genuk Indah, Masjid Agung Jawa Tengah, Medoho, Gajah, Kyai Sakir, Woltermongisidi, Petek, Layur, Raden Patah, Bubakan, MT Haryono, Kota Lama, Trunojoyo, Mpu Tantular, Stasiun Tawang, Kawasan LIK, Gebang Anom, Padi Raya, Widuri, Puri Anjasmoro, Anjasmara Raya, PRPP, Taman Marina, Semarang Indah, dan Madukoro Raya.
“PLN mengutamakan keselamatan masyarakat dalam menghadapi cuaca ekstrem. Pada daerah yang terendam banjir, PLN terpaksa memadamkan sementara listrik dan segera menormalkannya kembali setelah banjir surut,” ujar Senior Manager General Affairs PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (UID Jateng & DIY) Elly Oktaviani Ciptati melalui siaran pers, Sabtu (6/2/2021) malam.
Sampai dengan pukul 19.30 WIB, sebanyak 502 dari 995 unit gardu distribusi yang terdampak banjir sudah berhasil dipulihkan kembali. Dengan kata lain, sebanyak 15.225 dari 55.074 pelanggan yang terdampak banjir sudah kembali menikmati pasokan listrik.
Pihaknya terus memantau daerah-daerah yang terdampak agar dapat segera menormalkan kembali pasokan listrik apabila kondisinya telah aman bagi masyarakat.
Dirinya juga mengimbau masyarakat agar juga memperhatikan potensi bahaya listrik ketika banjir.
"Matikan instalasi listrik di dalam rumah, cabut colokan listrik, dan pindahkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi. Apabila listrik tidak padam saat banjir, masyarakat dapat segera menghubungi PLN. Saat banjir surut, pastikan alat elektronik benar benar kering sebelum dipakai kembali," katanya.
Guna mengantisipasi potensi terjadinya gangguan jaringan listrik di wilayah lain, PLN mengimbau partisipasi dari masyarakat untuk ikut melaporkan jika terdapat potensi gangguan terhadap pasokan listrik.
"Apabila masyarakat menemukan pohon yang berada dekat dan berpotensi mengganggu jaringan listrik, agar dapat segera melaporkan kepada PLN sehingga tidak menyebabkan gangguan," katanya.
Masyarakat bisa menyampaikan pengaduan terkait dengan gangguan ataupun jika mengetahui informasi lain terkait ketenagalistrikan melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan yang turun selama 24 jam mencapai 171 milimeter (hujan ekstrem) sehingga memicu terjadinya banjir di Jateng. Peringatan dini cuaca ekstrem telah disampaikan BMKG sejak 5 Februari hingga 6 Februari pukul 01.30 WIB. BMKG terus mengimbau waspada potensi hujan lebat hingga ekstrem dalam sepekan kedepan.
"Kami mendukung upaya mitigasi cuaca ekstrem dan potensi dampaknya yang dilakukan oleh PLN, iterutama untuk pengamanan kelistrikan pada saat ketika terjadi banjir. Hal ini dilakukan demi keselamatan warga masyarakat," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jateng Sukasno.
Sukasno mejelaskan, hujan ekstrem yang menyebabkan banjir di Jateng mulai turun sejak pukul 02.00 sampai dengan 05.00 WIB Sabtu (6/2).