Bisnis.com, JAKARTA — Produsen makanan dan minuman ringan, PT Garudafood Putra Putri Tbk. menyebut tahun ini akan lebih mengandalkan konsumen domestik dibandingkan dengan luar negeri karena isu pembatasan wilayah yang masih terus bergulir hingga awal tahun ini.
Mengutip laporan kinerja perseroan sebagai gambaran, sepanjang periode semester I/2020, penjualan Garudafood turun 8,8 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 3,9 triliun.
Pada periode tersebut penjualan domestik turut terkoreksi 8,12 persen yoy, sedangkan ekspor turun lebih dalam, yakni 13,43 persen yoy. Adapun penjualan domestik masih mendominasi pendapatan Garudafood sebesar 95,35 persen dan sisanya yang 4,65 pesen berasal dari penjualan ekspor.
Direktur PT Garudafood Putra Putri Tbk. Paulus Tedjosutikno mengatakan bahwa tahun ini perseron optimistis aktivitas ekonomi di dalam negeri akan kembali bergeliat sehingga tingkat kepercayaan konsumen akan meningkat dan pertumbuhan ekonomi akan mengalami rebound.
"Untuk 2021 aktivitas perdagangan domestik masih lebih mendominasi dibanding ekspor. Untuk ekspor masih terkendala dengan adanya kebijakan lockdown di beberapa negara," katanya kepada Bisnis, Minggu (7/2/2021).
Paulus menyebut untuk pasar domestik masih memiliki tantangan seperti aktivitas sekolah yang belum normal hingga adanya perubahan perilaku konsumen atau lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, menghindari aktivitas berkumpul, melakukan hobi seperti memasak dan beralih pada transaksi digital.
Baca Juga
Namun, kondisi tersebut juga ada yang memberikan dampak perkembangan sales perseroan yang tumbuh cukup baik seperti di kategori snack produk pilus, minuman serbuk coklat, dan wafer stick.
Sebelumnya, perseroan tengah berharap momentum Lebaran tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Pasalnya, akan menjadi momentum emas bagi seluruh sektor bisnis di mana perkembangan vaksin saat ini telah mulai bergulir dan ditunjang dengan intervensi kebijakan pemerintah yang mendukung.
Perseroan saat ini sedang mempersiapkan produk seasonal untuk menyambut momen Ramadhan dan Lebaran seperti produk dalam kemasan toples yakni Gery Butter Cookies, Gery Egg Roll, serta kemasan kaleng untuk Chocolatos Dark Premium Edition, Chocolatos Gold Edition, Chocolatos Hollanda Wafer, Gery Hollanda Butter Cookies serta Gery Wafer Roll dan Ekstrudat.
Hal itu, lanjut Paulus, menjadikan utilisasi mesin perseroan telah mengalami peningkatan jika dibanding Januari 2020 meski tidak besar. Perseroan pun memastikan kendala di produksi relatif tidak ada karena pabrik masih dapat tetap beroperasional di masa pandemi ini dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.