Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) telah menandatangani nota kesepahaman dengan PCFC di Dubai untuk merealisasikan kerja sama perdagangan bersama World Logistic Passport (WLP).
Ketua Depalindo Toto Dirgantoro mengatakan pertumbuhan ekonomi didorong oleh ekspor manufaktur. Alhasil kemitraan ini akan melengkapi dan memperkuat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025.
“Kalau berbicara terkait dengan daya saing nasional dan menciptakan lapangan pekerjaan dengan upah yang lebih tinggi di wilayah Indonesia. Visi tersebut dapat dicapai dengan memperkuat sistem distribusi yang menjamin efisiensi dan integrasi pasar domestik ke global,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (4/2/2021).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa nilai ekspor Indonesia mencapai US$16,54 miliar pada Desember 2020, meningkat 14,63 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara nilai impor turun 0,47 persen menjadi US$14,44 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Kami sangat senang untuk dapat bergabung dengan jaringan global World Logistics Passport sebagai rekanan dan pemberi manfaat. Kami percaya bahwa pengusaha jasa angkutan laut Indonesia dapat mendapatkan manfaat dari program insentif berskala global untuk meningkatkan hubungan perdagangan selatan-selatan,” imbuhnya.
Terlebih WLP kini telah bermitra dengan Bandara Internasional Mumbai (Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj), Terminal Kontainer Internasional Nhava Sheva (Mumbai), dan Emirates SkyCargo di India dan Nepal. Saat ini, WLP sedang menanti partisipasi Kementerian Perdagangan dan Industri untuk mewakili pengawasan pemerintah bagi operasi lokal serta CBIC (Bea Cukai) sebagai mitra, dan juga organisasi kawasan lainnya.
Baca Juga
Kamar Dagang Johannesburg telah menandatangi Perjanjian Kerangka Kerja dengan WLP dan melanjutkan negosiasi bilateral dengan pemerintah. Bergabung dengan WLP akan menjadi dorongan utama bagi Perjanjian Perdagangan Bebas Kontinental Afrika, yang mana akan membuka potensi pasar baru di negara-negara kawasan Afrika.