Bisnis.com, JAKARTA - Hingga akhir 2020, Pertamina melalui anak perusahaan PT Pertamina Retail (PTPR) telah merealisasikan kurang lebih 1.000 unit Pertashop. Tingkat kandungan dalam negeri Pertashop diklaim mencapai 90 persen.
Manager Area Jawa Barat PT Pertamina Retail Yayan mengatakan Pertamina berkomitmen untuk terus meningkatkan TKDN, termasuk dalam mengembangkan program Pertashop, yang mana 90 persen materialnya menggunakan produk dalam negeri dengan menggandeng manufaktur lokal dalam proses pembuatannya.
“Kecuali dispensing pump-nya, masih impor. Kalau material lainnya produk lokal,” jelas Yayan seperti dikutip dari siaran pers Pertamina Retail, Kamis (4/2/2021).
Yayan juga memastikan bahwa dalam proses pembuatan hingga pengoperasiannya sesuai dengan aturan HSSE perusahaan. “Pertashop ini didesain memenuhi kaidah HSSE dan telah melalui kajian-kajian yang dilakukan oleh HSSE Pertamina maupun PTPR,” tegasnya.
Sriyono, Plan Manager PT Medina Engineering selaku manufaktur pembuatan Pertashop, juga memastikan bahwa material yang digunakan adalah yang terbaik dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Material yang kami pakai saat ini sudah sesuai dengan standar nasional Indonesia. Sementara yang kami import menyesuaikan standarisasi pembuatan tangki,” ujarnya.
Hingga 2020, Media Engineering sudah menyelesaikan 225 unit Pertashop. Pihaknya juga berkomitmen untuk terus mendukung program ini. “Kami optimis dan sangat concern pekerjaan ini sesuai dengan target yang diinginkan,” pungkas Sriyono.
Pertashop dikembangkan melalui tiga konsep kepemilikan, yakni corporate owner corporate operate (COCO), corporate owner dealer operate (CODO), dan dealer owner dealer operate (DODO).
“Pertashop diharapkan membawa dampak terhadap perekonomian masyarakat setempat karena berada di lokasi yang jauh dari SPBU. Sesuai dengan target perusahaan adalah satu desa, satu Pertashop,” kata dia menambahkan.