Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah dilema akibat pandemi Covid-19, kinerja ekspor sektor otomotif Indonesia diprediksi mengalami pertumbuhan tahun ini. Alasan terkuatnya adalah tren pemulihan ekonomi setelah industri tersebut mengalami bottom line sejak kuartal III/2020.
Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Bob Azzam mengatakan penurunan kinerja ekspor kendaraan bermotor dan suku cadang RI ke sejumlah negara pada 2020 sesuai dengan kondisi industri secara global.
“Memang dilema. Industri terdampak pandemi Covid-19 yang penanganannya harus membatasi mobilitas orang. Seharusnya, mobilitas barang jangan sampai terganggu dengan hal tersebut,” ujar Bob kepada Bisnis.com, Kamis (4/2/2021).
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), produk kendaraan bermotor dan suku cadangnya menjadi sektor yang mencatatkan kinerja negatif tahun lalu di mana ekspornya secara keseluruhan anjlok sebesar 19,36 persen secara tahunan.
Adapun, ekspor ke negara-negara yang memiliki atase perdagangan seperti Thailand, Filipina, dan Uni Emirat Arab turut mengalami kontraksi, di mana kendaraan bermotor dan suku cadangnya merupakan salah satu produk yang diekspor ke sana.
Tahun ini, upaya pemulihan kinerja ekspor sektor otomotif Tanah Air pun masih dinilai bukan sebagai hal yang mudah akibat pembatasan yang masih berlaku di sejumlah negara tujuan serta kebijakan lainnya.
Baca Juga
“Di Timur Tengah, misalnya, ada kenaikan value added tax dari 5 persen jadi 15 persen,” kata Bob.
Di samping itu, ketersediaan bahan baku masih akan terganggu tahun ini akibat keterbatasan mobilitas tenaga kerja di negara-negara produsen yang kemudian turut berdampak terhadap kegiatan ekspor impor.