Bisnis.com, JAKARTA - PT Elnusa Tbk. (Elnusa), perusahaan nasional penyedia jasa energi, optimistis kinerja pada 2021 akan lebih baik dari tahun sebelumnya, seiring sejumlah langkah prioritas yang telah disiapkan untuk mencapai target yang telah dibidik.
Direktur Utama Elnusa, Ali Mundakir mengatakan bahwa salah satu upaya yang akan ditempuh untuk meningkatkan kinerja itu adalah dengan mendukung pemerintah dalam merealisasikan produksi minyak 1 juta barel/hari (bph).
Pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), diketahui tengah berupaya melakukan peningkatan produksi minyak 1 juta bph dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (bscfd) atau 3,2 juta barel setara minyak per hari (boepd) pada 2030.
Adapun pada 2021 ini, target lifting minyak yang telah ditetapkan tidak berubah dari 2020 yaitu 705.000 bph.
SKK Migas bersama seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang didukung kementerian dan lembaga pemerintah lainnya mulai mengejar target tersebut dengan melakukan kegiatan secara masif, agresif dan efisien.
"Saat ini yang terdekat, Elnusa terus berupaya untuk mendukung pemerintah memenuhi target produksi minyak 705.000 bph pada 2021," ujarnya, Jumat (29/1/2021).
Menurutnya, merujuk data Ditjen Migas ESDM mengenai konsumsi domestik BBM pada kondisi normal yaitu di kisaran 1,5 juta bph, dan bila diasumsikan bahwa kebutuhan tersebut turun 30% karena pandemi, maka masih ada 1 juta bph yang harus dipenuhi.
Namun demikian, tentu hal itu masih belum cukup apabila mengandalkan produksi nasional yang berada pada kisaran 745.000 bph, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut harus dilakukan impor.
"Program-program dalam upaya untuk mempertahankan maupun meningkatkan produksi minyak nasional merupakan peluang besar Elnusa," terangnya.
Ali menambahkan, secara fundamental, bisnis Elnusa akan terus berjalan sesuai dengan pemenuhan kebutuhan energi nasional dan bagi perusahaan. "Hal ini merupakan suatu fundamental yang sangat kokoh untuk melakukan ekspansi bisnis," ujarnya.
SKK Migas sudah mencanangkan empat pilar target produksi minyak nasional 1 juta bph pada 2030. Pertama, menjaga produksi existing, kedua percepatan resource to production, penerapan Enhance Oil Recovery (EOR) dan yang terakhir adalah Giant Discoveries.
"Dari empat pilar tersebut Elnusa memiliki portofolio bisnis yang berimbang dan lengkap dari hulu hingga hilir yang mencakup empat pilar tersebut dan dapat mendukung target produksi 1 juta bph tersebut. Hingga saat ini Elnusa telah berkontribusi dan akan terus berperan aktif melalui kompetensi yang dimilikinya,” Imbuh Ali.
Menurutnya, dalam pilar pertama menjaga produksi existing, Elnusa memiliki kompetensi dan kapabilitas di sektor hulu migas melalui berbagai jasa operasi produksi dan maintenance untuk lifting migas. Jasa itu terdiri dari well intervention, drilling/workover hingga O&M.
Khusus untuk drilling, Elnusa telah mengembangkan fabrikasi secara mandiri Hydraulic Workover & Drilling Unit (HWD-Unit) sehingga biaya drilling untuk sumur-sumur baru lebih kompetitif. Inovasi ini merupakan pertama di Indonesia bahkan dunia.
Pilar kedua percepatan resources to production dan ketiga penerapan EOR. Kedua pilar tersebut dimiliki Elnusa masih melalui sektor hulu migas andal dalam jasa EPC di hulu migas seperti konstruksi stasiun kompresor gas di Pertamina EP.
Sementara itu, pada penerapan EOR Elnusa telah menjalin kemitraan strategis dengan pabrikan chemical terkemuka dan juga telah mempunyai kompetensi untuk melakukan operasi EOR secara mandiri, yaitu injeksi polimer di lapangan Tanjung.
Selain itu, Elnusa juga terlibat aktif melakukan uji coba lapangan metode baru EOR yang menggunakan vibroseis di lapangan Jambi. Metode ini diharapkan bisa memberikan hasil yang lebih cepat dan signifikan sehingga bisa diterapkan dalam skala yang lebih luas ke depan.
Pilar terakhir giant discoveries juga masih pada sektor hulu migas yang dimiliki Elnusa. Pihaknya pun baru saja mendukung rampungnya seismik laut 2D KKP Jambi Merang untuk Pertamina sepanjang 32.000 km.
Survei tersebut menggunakan Elsa Regent yang dinakhodai dan diarmadai oleh putra-putri bangsa Indonesia. Seismik tersebut merupakan terpanjang se-Asia Pasifik dalam kurun 10 tahun terakhir.
Selain itu Elnusa juga mendukung Pertamina dalam uji coba lapangan (Line Test) seismik 2D dengan vibroseis di area sub-vulkanik, Majalengka.
Eksplorasi di area sub-vulkanik ini merupakan 'play' baru yang bukan tidak mungkin akan berkontribusi pada temuan-temuan cadangan migas di masa depan.
Ali menambahkan, pada 2021, dari sisi operasi Elnusa akan terus melanjutkan pekerjaan yang masih berjalan untuk dilanjutkan di tahun ini dan mengerjakan pekerjaan baru yang sudah menunggu di 2021.
"Elnusa juga menangkap peluang jika ada akselerasi plan of development atau lapangan-lapangan yang sudah ditemukan cadangannya dan segera diproduksi dengan membangun fasilitas produksi," ujarnya.
Sementara itu di sektor distribusi dan logistik energi pihaknya akan terus melanjutkan pembangunan infrastruktur penyimpanan BBM maupun LPG dan melakukan penambahan armada untuk pendistribusian BBM ke seluruh masyarakat khususnya di luar pulau Jawa.
“Dengan segala kompetensi unggul yang dimiliki serta berbagai inovasi yang telah dilakukan, Elnusa melalui diversifikasi portofolionya optimistis akan mencatatkan 2020 dengan kinerja yang positif. Begitu pula di 2021, kami yakin dan optimistis dapat dicapai pula dengan hasil yang positif," pungkas Ali.