Bisnis.com, JAKARTA - Gaji tahunan CEO Goldman Sachs David Solomon turun sebesar US$10 juta atau 36 persen pada tahun 2020 akibat keterlibatan bank AS ini dalam di skandal 1MDB.
Dalam keterbukaan informasi, Goldman Sachs melaporkan Solomon akan menerima US$17,5 juta untuk pekerjaannya selama tahun ini, dibandingkan dengan US$27,5 juta pada tahun sebelumnya.
Goldman sebelumnya mengumumkan akan mengurangi gaji Solomon, bersama dengan Chief Financial Officer Stephen Scherr dan Chief Operating Officer John Waldron sehubungan dengan temuan penyelidikan tentang peran bank AS ini dalam perkara 1MDB tersebut.
Skandal itu berasal dari pemerintahan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang menyiapkan dana 1MDB pada 2009. Antara 2009 dan 2014, bankir Goldman membayar suap lebih dari US$1,6 miliar kepada pejabat asing di Malaysia dan Abu Dhabi untuk memenangkan bisnis 1MDB, termasuk penjaminan penjualan obligasi sebesar US$6,5 miliar, yang menghasilkan biaya sebesar US$600 juta.
Dikutip dari Channel News Asia, Waldron akan menerima gaji US$18,5 juta untuk karyanya tahun lalu, turun 24 persen atau US$6 juta dari 2019. Scherr akan dibayarkan gajinya sebesar US$5,5 juta, turun 31 persen atau US$7 juta dari tahun sebelumnya.
Jika bukan karena skandal 1MDB, gaji Solomon dan Scherr tidak akan berubah dari tahun sebelumnya, ungkap bank tersebut. Bahkan, gaji Waldron seharusnya akan naik sebesar US$1 juta.
Baca Juga
Goldman mengatakan pada Oktober pihaknya meraup US$174 juta dari selusin eksekutif saat ini dan mantan eksekutifnya, termasuk Solomon dan pendahulunya Lloyd Blankfein. Bank ini setuju untuk membayar US$2,9 miliar untuk menyelesaikan penyelidikan atas perannya dalam skandal 1MDB.