Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian BUMN Siapkan Holding Ultra Mikro, Sasar 57 juta Nasabah

Holding ultra mikro antara Bank BRI bersama PNM dan Pegadaian diharapkan menyasar 57 juta nasabah ultra mikro yang 30 juta di antaranya belum mempunyai akses untuk mendapatkan pendanaan formal.
Pengunjung melintasi logo Bank BRI di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (13/4)./Bisnis.com
Pengunjung melintasi logo Bank BRI di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Senin (13/4)./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Sinergi PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian disebut bisa memfasilitasi 57 juta nasabah ultra mikro yang belum seluruhnya memiliki akses pendanaan formal.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo bahwa holding ultra mikro antara Bank BRI bersama PNM dan Pegadaian diharapkan menyasar 57 juta nasabah ultra mikro yang 30 juta di antaranya belum mempunyai akses untuk mendapatkan pendanaan formal.

“Tujuan utama dari intergrasi ultra mikro ini adalah untuk membangun satu ekosistem yang bisa meng-on board para peaku ultra mikro yang saat ini belum terjangkau pendanaan formal,” kata Tiko, panggilan akrabnya, Senin (18/1/2021).

Adapun sinergi BUMN keuangan yang fokus pada industri UMKM ini diharapkan dapat mengefisienkan cost of fund, membentuk sinergi jaringan, dan sinergi digital antara UMKM.

Tiko mengingatkan bahwa UMKM telah lama menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Saat ini terdapat lebih dari 64 juta unit UMKM yang mewakili 99 persen dari struktur usaha Indonesia. 

UMKM juga menjadi penyerap tenaga kerja terbesar yaitu 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60,3 persen.

Untuk mendukung UMKM pada masa pemulihan ekonomi 2021, himpunan bank negara (Himbara) telah mengajukan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp253 triliun.

“Kami terus meningkatkan penetrasi KUR ini sehingga terus menjangkau banyak masyarakat dan dengan nominal yang semakin besar,” imbuh Tiko.

Pada masa pandemi 2020, Tiko menunjukkan terdapat 2,9 juta UMKM yang utangnya telah direstrukturisasi oleh Himbara dengan outstanding mencapai Rp189 triliun. Restrukturisasi itu diharapkan dapat menjaga bisnis UMKM dan siap bertumbuh lagi pasca pandemi.

Lebih lanjut, rencana holding ultra mikro turut menambah daya ke dalam performa saham Bank BRI. 

Di lantai bursa, saham dengan kode BBRI itu menguat 0,44 persen menjadi Rp4.600 per saham pada pukul 10.30 WIB, Senin (18/1/2021). Kapitalisasi pasar BBRI tercatat Rp567,39 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper