Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan rumah Singapura ditutup pada catatan positif tahun lalu karena penjualan naik terbesar dalam 6 bulan pada bulan Desember, menandakan pasar yang tangguh yang telah melewati resesi terburuk.
Penjualan apartemen swasta baru melonjak 57 persen bulan lalu menjadi 1.217, dari 774 pada November, menurut data Urban Redevelopment Authority yang dirilis pada Jumat (15/1/2021).
Itu angka tertinggi sejak September, sebanyak 1.329 unit terjual. Kenaikan persentase tersebut merupakan yang terbesar sejak Juni, saat pembelian berlipat ganda.
Seperti banyak negara lainnya, pasar properti residensial Singapura terpukul parah pada puncak virus, diperburuk ketika kota itu menjalankan lockdown selama 2 bulan. Selama waktu itu, penjualan turun mendekati level terendah dalam 6 tahun, sementara harga turun.
Pemulihan pasar properti Singapura lebih cepat daripada di negara lain. Permintaan yang terpendam akibat lockdown, suku bunga rendah, dan suntikan stimulus senilai lebih dari Sin$ 100 miliar memungkinkan pasar perumahan untuk pulih.
Pada satu titik, penjualan naik ke level tertinggi dalam lebih dari 2 tahun. Nilai properti juga mengalami peningkatan terbesar dalam lebih dari dua tahun, menurut perkiraan terbaru pemerintah.
Pembeli diperkirakan berduyun-duyun ke pasar di tengah optimisme penyebaran virus di kota itu bakal terkendali, dengan langkah-langkah pelonggaran pemerintah dan meluncurkan vaksinasi.
Seiring dengan perkmbangan yang cukup positif, Pemerintah Singapura memperkirakan ekonomi akan tumbuh 4 persen hingga 6 persen pada tahun ini.