Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan akan melakukan penyerapan anggaran hampir 10 persen pada awal 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pada Jumat (15/1/2021), pihaknya menandatangani kontrak 982 paket pekerjaan konstruksi senilai Rp12,5 triliun. Sebagian paket konstruksi tersebut akan langsung dikerjakan dalam waktu dekat.
"Pembayaran uang muka terhadap kontrak-kontrak paket baru yang ditandatangani pada hari ini dan pembayaran termin [pekerjaan konstruksi] multiyears contract, kami perkirakan penyerapan anggaran Kementerian PUPR pada akhir Januari 2021 akan mencapai Rp14,8 triliun atau sebesar 9,9 persen dari total pagu," katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/1/2021).
Kementerian PUPR memiliki pagu anggaran terbesar pada tahun ini dibandingkan kementerian/lembaga lainnya atau mencapai Rp159,7 triliun.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Trisasongko Widianto melaporkan bahwa pihaknya telah melaksanakan proses tender dini sejak awal kuartal IV/2020. Adapun, jumlah paket yang telah ditenderkan sebanyak 3.175 senilai Rp38,6 triliun.
Baca Juga
Menurutnya, akan ada 1.191 paket senilai Rp14,6 triliun yang selesai tender pada 15 Januari 2021. Adapun, sebanyak 209 paket dengan nilai Rp2,1 triliun telah terkontrak per Desember 2020.
Selanjutnya, akan ada 982 paket proyek senilai Rp12,5 triliun yang telah selesai tender dan siap tandatangan kontrak per 15 Januari 2021. Penandatanganan kontrak tersebut akan dilaksanakn secara luring dan daring.
Dengan kata lain, sekitar 64,22 persen paket yang memulai proses tender sejak Oktober akan terkontrak pada awal 2021. Sementara itu, sekitar 1.136 paket senilai Rp16,5 triliun akan diselesaikan pada Februari 2021.
Jika target tersebut terpenuhi, sekitar 24,16 persen anggaran Kementerian PUPR akan terkontrak pada medio kuartal I/2021.