Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Cetak Surplus Perdagangan di Akhir 2020. Ini Komentar Jubir Xi Jinping

Dengan demikian, perdagangan luar negeri China tumbuh 1,9 persen dalam skala tahunan menjadi 32,16 triliun yuan pada 2020. Asia Tenggara, Uni Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan Republik Korea tetap menjadi lima mitra dagang teratas China pada tahun 2020.
Pekerja berada di depan peti kemas yang ditumpuk di Pelabuhan Yangshan Deepwater, Shanghai, China, Senin (23/3/2020). Bloomberg/Qilai Shenn
Pekerja berada di depan peti kemas yang ditumpuk di Pelabuhan Yangshan Deepwater, Shanghai, China, Senin (23/3/2020). Bloomberg/Qilai Shenn

Bisnis.com, JAKARTA - Surplus perdagangan China pada Desember 2020 mencapai US$78,18 miliar pada Desember lalu, naik dari US$75,40 miliar pada November lalu.

Dengan demikian, perdagangan luar negeri China tumbuh 1,9 persen dalam skala tahunan menjadi 32,16 triliun yuan pada 2020. Asia Tenggara, Uni Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan Republik Korea tetap menjadi lima mitra dagang teratas China pada tahun 2020.

Sementara itu, dikutip dari China Daily, perdagangan dengan ekonomi yang terkait dengan Belt and Road Initiative tumbuh sebesar 1 persen (year-on-year) pada tahun lalu, menjadi 9,37 triliun yuan.

Data perdagangan China tersebut dirilis oleh Administrasi Umum Kepabeanan pada hari ini Kamis (14/1/2021).

Terlepas dari dampak pandemi Covid-19, Juru Bicara Pemerintah Li Kuiwen mengatakan China telah mengalami peningkatan ekspor yang signifikan pada tahun 2020, dipimpin oleh penjualan yang kuat dari persediaan dan gadget pengendali pandemi seperti laptop.

Karena China berusaha untuk melanjutkan produksi di tengah penahanan pandemi, maka China telah berhasil memulihkan pesanan ekspor sekaligus merangsang permintaan domestik, yang menyebabkan rebound dalam impor.

"China adalah satu-satunya negara ekonomi besar di dunia yang telah mencapai pertumbuhan positif dalam perdagangan barang [pada tahun 2020], status [China sebagai] negara perdagangan barang terbesar [di dunia] semakin terkonsolidasi," kata Li di kutip dari South China Morning Post.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper