Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Apartemen Sewa Terus Tertekan, Pulih 2022 dengan Syarat

Pasar apartemen sewa sepanjang tahun ini diprediksi terus tertekan akibat kondisi perekonomian yang tak kunjung membaik akibat pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Pembangunan apartemen di Jakarta./Bloomberg/Dimas Ardian
Pembangunan apartemen di Jakarta./Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – Bisnis apartemen sewa pada tahun ini diprediksi masih akan tertekan, menurut Darsono Tan, direktur konsultan properti Leads Property.

Dia memperkirakan bahwa tingkat hunian apartemen sewa pada tahun ini bakal menurun dibandingkan dengan tahun lalu yakni menjadi 53,8 persen dari tahun lalu yang 56,8 persen.

Berdasarkan laporan Jakarta Property Market Outlook 2021 yang dikeluarkan oleh Leads Property, pasokan unit pasar apartemen sewa bertambah 933 unit pada tahun ini, lebih banyak dari tahun lalu yang bertambah 176 unit.

Penambahan pasokan baru yang 933 unit pada tahun ini akan berdampak total ketersediaan pasokan pasar apartemen sewa tahun ini menjadi 10.051. Permintaan apartemen sewa tahun ini diperkirakan bertambah menjadi 5.403 unit dari tahun sebelumnya yang hanya 5.183 unit.

"Tahun ini pasar apartemen sewa masih tertekan. Pasokan unit apartemen sewa yang bertambah banyak tahun ini dibandingkan tahun lalu, dan permintaan apartemen sewa yang diperkirakan tak begitu besar berdampak pada okupansi yang rendah," ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (14/1/2021).

Menurutnya, pasar apartemen sewa memerlukan waktu agak lama untuk pulih. Dia memperkirakan pemulihan pasar apartemen sewa baru terjadi tahun depan, dengan catatan pandemi dapat terkendali sehingga banyak ekspatriat yang kembali bermukim di Indonesia.

Dia menuturkan saat ini pasar apartemen sewa menjadi pilihan bagi perusahaan sebagai tempat karantina para pekerja yang setelah mereka berpergian dari luar negeri.

"Apartemen yang menerapkan protokol kesehatan ketat menjadi pilihan bagi perusahaan menempatkan pekerjanya untuk tinggal di apartemen khususnya area CBD [central business district]," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper