Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KNKT Janji Laporan Awal SJ-182 Tuntas 30 Hari Sejak Kecelakaan

KNKT akan menyelesaikan laporan awal investigasi kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 paling lambat 30 hari sejak kecelakaan terjadi berdasarkan hasil pemeriksaan black box.
Sejumlah penyelam TNI AL menarik puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021)./Antara
Sejumlah penyelam TNI AL menarik puing yang diduga turbin dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ke atas KRI Rigel-933 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/1/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) meminta keluarga penumpang dan awak Sriwijaya Air SJ-182 untuk tidak begitu saja mempercayai analisa yang beredar di media sosial, sembari berjanji memberikan laporan awal kepada publik selambat-lambatnya 30 hari sejak kecelakaan terjadi.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menegaskan data-data yang beredar luas di media sosial harus divalidasi, harus dicek sumber dan kebenarannya. Data yang beredar belumlah divalidasi sehingga KNKT hanya akan memberikan pernyataan berdasarkan hasil pemeriksaan kotak hitam atau black box.

“Soal kecepatan pesawat dalam 1 detik berubah menjadi 50 knot. Hal ini tidaklah benar. Bahkan mobil balap saja tidak secepat itu," ujarnya, Rabu (13/1/2021).

Soerjanto mengimbau agar spekulasi-spekulasi semacam itu tidak perlu disebarluaskan karena tidak benar.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo akan membuat laporan yang detail dan menyeluruh setelah proses investigasi benar-benar selesai dilakukan.

KNKT akan menghadirkan laporan awal investigasi dalam waktu 30 hari. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan internasional, untuk memberi laporan awal kepada publik selambat-lambatnya 30 hari, sejak kecelakaan terjadi.

Namun, lanjutnya, dalam 30 hari itu, mungkin belum termasuk analisa KNKT, karena membutuhkan waktu untuk mengungkap penyebabnya seperti apa, masalahnya dimana, atau pemeliharaannya bagaimana, semua pasti akan diungkapkan.

Direktur Sriwijaya Air Jefferson Jauwena juga mengharapkan cockpit voice recorder (CVR) juga dapat segera ditemukan. Lewat penemuan ini, kata dia, besar harapannya agar proses investigasi penyebab kecelakaan SJ-182 dapat segera diungkap, dan menjadi panduan dunia aviasi ke depannya.

“Ini bisa menghentikan seluruh spekulasi yang beredar di masyarakat," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper