Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia dinilai dapat menjadi sebagai importir gula mentah terbesar dari India dan dapat menutupi penurunan ekspor India ke Iran karena pengekspor menghadapi masalah pembayaran.
“Peran Indonesia dan Iran terkait dengan ekspor gula India akan berubah dengan Jakarta kemungkinan akan mengimpor lebih dari 10 lakh [1 juta] ton dibandingkan tiga lakh [300.000] ton musim lalu [Oktober 2019—September 2020],” kata Direktur Pelaksana MEIR Commodities India Rahil Shaikh seperti dikutip dari www.moneycontrol.com, Selasa (12/1/2021).
“Secara pribadi, saya melihat Indonesia mengimpor 20 lakh [2 juta] ton gula dari India, yang lebih dari 14 lakh [1,4 juta] ton yang dibeli Iran musim lalu,” kata Direktur Jenderal Indian Sugar Mills Association (ISMA) Abinash Varma.
Selama 2019—20, Iran mengimpor rekor 1,4 juta ton gula dari total 5,7 juta ton yang diekspor India.
"Iran adalah wilayah abu-abu dan tidak ada yang tahu berapa banyak uang Iran yang dimiliki Bank UCO saat ini," kata Shaikh, yang juga Wakil Presiden Asosiasi Pedagang Gula Seluruh India.
Iran tidak dapat menggunakan dolar AS untuk menjual minyak mentah seperti yang dilakukan dalam perdagangan internasional menyusul sanksi yang dijatuhkan oleh Washington sebagai tanggapan atas program nuklir Teheran.
Baca Juga
India, produsen gula terbesar kedua di dunia, biasa membeli minyak mentah dari Iran dan jumlah yang jatuh tempo sebelumnya dimasukkan ke dalam rekening bank-bank Iran dengan UCO Bank. Teheran menggunakannya untuk mendapatkan komoditas utama seperti beras, teh, gula, dan obat-obatan.
Namun, menyusul tekanan AS, India berhenti membeli minyak mentah dari Iran sejak Mei.
Iran terus menggunakan akun untuk membeli komoditas ini, tetapi jumlah di akun semakin menipis.
Pada Desember 2020, Reuters melaporkan bahwa UCO Bank telah menulis kepada kliennya bahwa ekspor dapat dilakukan hanya jika rupee telah dialokasikan dan dibayar di muka.
“Salah satu pilihan yang dimiliki eksportir India adalah berdagang di Euro, tetapi mereka tidak terbiasa, "kata Syaikh MEIR Commodities India.
Abinash Varma mengatakan bahwa peluang India untuk mengekspor gula ke Indonesia cerah karena Thailand, yang menyumbang 80—85 persen dari total impor gula Indonesia mengalami musim panen kedua yang buruk berturut-turut.
“Ini memberi India keuntungan. Selain itu, gula India sekarang diizinkan masuk ke Indonesia dengan bea masuk preferensial seperti Thailand dan gula Australia, yang akan membantunya membuat kemajuan lebih lanjut,” katanya.