Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bio Farma Mulai Produksi Vaksin 14 Januari 2021

Bio Farma telah mengamankan pasokan 140 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk yang siap diproduksi di dalam negeri dengan opsi tambahan sebanyak 120 juta dosis.
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu malam, 6 Desember 2020./Istimewa
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu malam, 6 Desember 2020./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan perusahaan akan mulai memproduksi vaksin Sinovac pada Kamis, 14 Januari setelah 15 juta bulk vaksin tiba hari ini, Selasa (15/1/2020). 

“Dari bulk yang akan datang akan kami segera kirim ke Bandung untuk produksi. Kami akan mulai produksi perdana pada 14 Januari dan kami harap bergulir terus,” kata Honesti dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (12/1/2021).

Dia mengatakan Bio Farma telah menyiapkan kapasitas produksi sebanyak 250 juta dosis untuk setahun. Sejauh ini, perusahaan telah mengamankan pasokan 140 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk yang siap diproduksi di dalam negeri dengan opsi tambahan sebanyak 120 juta dosis.

“Kami akan mulai distribusi vaksin yang diproduksi di dalam negeri ini pada Februari,” lanjutnya.

Honesti menjelaskan jumlah total bulk yang akan tiba sampai Juni 2021 diperkirakan mencapai 144,7 juta dosis. Dari pasokan bahan baku ini, total pasokan vaksin yang bisa disalurkan sampai September 2021 diperkirakan mencapai 122,5 juta dosis.

“Untuk fasilitas produksi 100 juta dosis per tahun telah mendapat CPOB [Cara Pembuatan Obat yang Baik] dari Badan POM, sementara untuk fasilitas produksi 150 juta sisanya sedang kami proses untuk segera mendapatkan CBOP,” papar Honesti.

Meski kapasitas produksi vaksin memadai setidaknya sampai 6 bulan ke depan, Honesti berujar vaksin bukanlah ujung tombak penanganan Covid-19. Mengingat uji klinis yang rencananya berlangsung selama 6 bulan masih berjalan, dia mengatakan tetap penting untuk mengedepankan protokol kesehatan.

“Seperti yang disampaikan Menkes, bukan berarti orang yang divaksin bisa aman terbebas dari infeksi virus. Kita harus tetap melaksanakan protokol kesehatan yang disiapkan pemerintah,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper