Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asal China Berbondong ke Pasar Modal Hong Kong Sepanjang 2020

Investasi asal investor China daratan mencapai HK$661 miliar (US$85 miliar) sepanjang tahun 2020, level tertinggi sejak perdagangan Hong Kong dengan bursa China mulai beroperasi pada tahun 2016.
Bursa Hong Kong
Bursa Hong Kong

Bisnis.com, JAKARTA – Investor asal China terus berdatangan ke pasar modal Hong Kong meskipun pandemi Covid-19, pergolakan politik, dan kemunduran mendadak untuk beberapa saham terus menghantui sepanjang tahun 2020.

Dilansir dari Bloomberg, investasi asal investor China daratan mencapai HK$661 miliar (US$85 miliar) sepanjang tahun 2020, level tertinggi sejak perdagangan Hong Kong dengan bursa China mulai beroperasi pada tahun 2016.

Sementara itu, jumlah modal yang dikumpulkan dari Hong Kong lewat penawaran umum perdana dan penawaran saham lanjutan mencapai US$51 miliar, level terbesar dalam astu dekade terakhir.

Capaian ini sebagian besar didorong oleh posisi Hong Kong sebagai tempat pilihan bagi perusahaan besar China. Arus masuk begitu kuat sehingga bank sentral de-facto Hong Kong harus berulang kali turun tangan untuk melemahkan mata uang.

Data tersebut menjelaskan mengapa meskipun bursa saham Hong Kong berkinerja buruk dalam lebih dari dua dekade, beberapa investor menginginkan lebih banyak eksposur ke pasar terbesar keempat di dunia ini tahun depan, baik dalam sektor teknologi, properti, atau layanan keuangan.

Keyakinan tersebut datang bahkan ketika pengawasan antimonopoli China membayangi perusahaan teknologi paling kuat di negara itu. Yang terbaru, regulator kini tengah melakukan penyelidikan terhadap Jack Ma atas dugaan monopoli.

“Kami yakin pemerintah China bertekad mengembalikan stabilitas di Hong Kong dan akan terus mendukung Hong Kong sebagai pusat keuangan utamanya,” kata kepala investasi Asia Pasifik DWS Group, Sean Taylor, seperti dikutip Bloomberg.

Dia perusahaannya ingin menambah eksposur ke saham-saham yang terdaftar di Hong Kong dibandingkan perusahaan daratan karena valuasi yang menarik.

Proposal yang diuraikan minggu lalu oleh Hang Seng Indexes Co. untuk meningkatkan jumlah anggota dalam indeks saham Hong Kong juga dapat membantu meningkatkan jumlah transaksi di bursa.

Hong Kong tahun ini terperangkap dalam ketegangan politik baru AS-China, yang diperkuat oleh undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan oleh Beijing. Hal tersebut memicu jatuhnya bursa Hong Kong dengan laju terbesar dalam 12 tahun dan menimbulkan kekhawatiran atas kemungkinan arus keluar modal.

Indeks Hang Seng telah melemah nyaris 6 persen tahun ini dan diperdagangkan pada level terendah dibandingkan MSCI All Country World Index sejak 1999. Hanya sepertiga dari komponen Hang Seng yang naik pada tahun 2020.

Namun pelemahan pasar yang lebih luas tidak meredam minat pada pasar IPO yang sedang booming di Hong Kong, didorong oleh saham berkapitalisasi besar asal China seperti JD.com Inc. dan NetEase Inc. yang memilih untuk melakukan pencatatan sekunder di Hong Kong.

Euforia ritel juga tidak terbendung, meskipun IPO Ant Group gagal dilaksanakan, penawaran awal saham Ant telah mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 422 kali.

Yang terbaru, Zero2IPO Holdings Inc, mengalami oversubscription hingga 1.394 kali pada porsi ritel. Saham dibuka 44 persen lebih tinggi dari harga IPO pada hari Rabu, hari perdagangan penuh terakhir tahun 2020.

“Mengingat Hong Kong adalah pasar yang matang dan tidak memiliki kendali modal, itu akan menarik lebih banyak perusahaan China untuk mendaftar di sana,” kata direktur pelaksana dan kepala penelitian Bocom International, Hao Hong.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper