Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Uni Eropa mengisyaratkan dukungan untuk menyelesaikan perjanjian dengan China untuk membuka pasar Negeri Panda tersebut lebih luas bagi investor UE.
Dilansir Bloomberg, utusan negara anggota UE mendesak Komisi Eropa untuk menyelesaikan negosiasi dengan pemerintah China dalam beberapa hari ke depan, menurut seorang pejabat Eropa yang tidak ingin disebutkan namanya. Pejabat lain mengatakan komisi dapat mengumumkan rancangan kesepakatan dalam waktu dekat.
Kemajuan berarti dalam pembicaraan mengenai kesepakatan investasi UE-China yang dimulai pada 2013 akan menjadi serangan balik atas tantangan "America First" terhadap tatanan multilateral global.
Untuk UE, kesepakatan tersebut akan memperluas akses ke pasar China bagi investor asing di sejumlah industri, mulai dari mobil hingga bioteknologi. Selain itu, pakta tersebut juga akan menjegal kebijakan China yang dianggap mendistorsi pasar oleh Eropa dan AS, seperti subsidi industri, kendali negara atas perusahaan, dan transfer teknologi paksa.
Hubungan UE-China
Untuk China, perjanjian tersebut akan mendukung klaim negara sebagai kekuatan geopolitik arus utama dan dapat membatasi risiko akibat sikap Uni Eropa yang lebih keras terhadap investasi China di Eropa.
Baca Juga
Kesepakatan ini juga akan memperkuat seruan lama Beijing untuk memulai negosiasi perjanjian perdagangan bebas dengan UE, yang bersikeras bahwa perjanjian bergantung pada kesepakatan investasi yang dicapai terlebih dahulu.
Kementerian Luar Negeri China belum mengomentari perkembangan terbaru ini. Sebelumnya, Kementerian Perdagangan mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya sedang melanjutkan negosiasi dan mengupayakan perjanjian investasi tingkat tinggi yang komprehensif serta seimbang dengan UE.
Pencapaian ini menyoroti perdagangan global setelah Trump mengguncang dengan mengesampingkan Organisasi Perdagangan Dunia (WHO) dan memulai perang tarif terhadap China dan memukul atau mengancam sekutu AS di Eropa dengan bea masuk yang kontroversial.
Hubungan UE-China sendiri cenderung tegang sepanjang 2020. Undang-undang China baru-baru ini yang mengekang otonomi Hong Kong telah memicu kritik tajam di seluruh Eropa, sementara UE menuduh Beijing menyebarkan disinformasi tentang virus corona dan memberikan sanksi terhadap operator yang berbasis di China atas serangan dunia maya.
sementara UE dan China berjanji pada April 2019 untuk mencapai kesepakatan investasi pada akhir 2020, pihak Eropa menghabiskan beberapa bulan terakhir meremehkan prospek kesepakatan tahun ini dengan alasan pemerintah China perlu membuat lebih banyak konsesi.