Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisata Mandalika dan Labuan Bajo Berpotensi Adopsi 'Travel Bubble', Begini Penjelasannya

Kedua destinasi tersebut sebagai kawasan yang dimungkinkan untuk penerapan travel bubble berdasarkan dua pertimbangan; pertama, potensi ekonomi yang besar dari ajang Moto GP; kedua, kondisi destinasi yang layak sebagai wisata sehat.
Foto area Kuta Beach Park the Mandalika di kawasan KEK Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah,NTB./Antara-Ahmad Subaidi
Foto area Kuta Beach Park the Mandalika di kawasan KEK Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah,NTB./Antara-Ahmad Subaidi

Bisnis.com, JAKARTA — Destinasi pariwisata superprioritas Mandalika dan Labuan Bajo menjadi kawasan yang kemungkinan akan dijadikan lokasi utama untuk penerapan mekanisme travel bubble dalam upaya pemulihan sektor pariwisata tahun depan.

Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hari Santosa Sungkari mengatakan dipilihnya kedua destinasi tersebut sebagai kawasan yang dimungkinkan untuk penerapan travel bubble berdasarkan dua pertimbangan; pertama, potensi ekonomi yang besar dari ajang Moto GP; kedua, kondisi destinasi yang layak sebagai wisata sehat.

"Untuk destinasi wisata superprioritas konsep travel bubble kemungkinan akan diterapkan di Mandalika dan Labuan Bajo. Pembangunan sangat cepat di sana. Di Mandalika, untuk sirkuit Moto GP progres sudah 60 persen. Pembangunan di Labuan Bajo progres juga 60 persen dan kuartal I/2021 ditargetkan rampung. Semua utilitas di bawah tanah," ujar Hari kepada Bisnis.com, Kamis (24/12/2020).

Travel bubble bisa dilakukan dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol Covid-19 sepakat menciptakan koridor/gelembung perjalanan. Kesepakatan ini memudahkan penduduk dalam melakukan perjalanan secara bebas, dan menghindari kewajiban karantina mandiri. Pola tersebut memudahkan melintasi perbatasan dengan kerumitan minimum.

Seiring dengan penutupan pintu masuk di beberapa negara akibat varian baru virus Corona, lanjut Hari, pemerintah nantinya akan menentukan negara-negara sasaran berdasarkan tren kasus Covid-19 dalam penerapan travel bubble secepatnya Januari 2021.

Sebaliknya, penanganan Covid-19 di Tanah Air selama liburan natal dan tahun baru dinilai akan menjadi tolok ukur bagi negara lain untuk menjalin kemitraan travel bubble dengan Indonesia.

Pemerintah juga berencana merekomendasikan destinasi-destinasi wisata lain untuk penerapan konsep travel bubble. Salah satu indikator utama yang menjadi pertimbangan rekomendasi adalah penanganan Covid-19 lewat penerapan protokol kesehatan.

"Jika travel bubble dijalankan, daerah yang tidak menjalankan penerapan protokol tidak akan direkomendasikan untuk wisatawan mancanegara," kata Hari.

Dalam proses pembangunannya, pemerintah sudah memperkirakan nilai investasi di Mandalika mencapai Rp30,8 triliun, sedangkan Labuan Bajo sebesar Rp,3,4 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper