Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Setoran di Akhir Tahun, Penerimaan Pajak Baru Terkumpul 85,65 Persen

Penerimaan pajak hingga September 2020 sudah mencapai Rp1.019,56 triliun atau 85,56 persen dari target sebesar Rp1.198,8 triliun untuk keseluruhan tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan kepada tim Bisnis Indonesia saat wawancara eksklusif di Jakarta, Jumat (22/11/2019). Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan kepada tim Bisnis Indonesia saat wawancara eksklusif di Jakarta, Jumat (22/11/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Jelang tutup tahun, Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak hingga 23 September sudah mencapai 85,65 persen. 

“Nilainya [penerimaan pajak] sudah mencapai Rp1.019,56 triliun. Tingkat kepatuhan SPT [surat pemberitahuan tahunan] mencapai 76,86 persen,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati melalui konferensi virtual, Rabu (23/12/2020).

Sri menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Pajak juga terus berupaya mengumpulkan pungutan melalui digital. Sebanyak 23 perusahaan digital yang dikumpulkan.

“Yang dikumpulkan penerimaan pajak dengan nilai Rp616 miliar. Ini belum semua karena masih ada 5 yang lain,” jelasnya.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) 72/2020, pemerintah menargetkan pendapatan negara sebesar Rp1.699,9 triliun. Untuk penerimaan perpajakan dipatok Rp1.404,5 triliun. Khusus untuk penerimaan pajak, pemerintah mengejar tercapai Rp1.198,8 triliun.

Sebelumnya, Sri menjelaskan bahwa iklim usaha di Indonesia harus terus diperbaiki. Pajak merupakan salah satu faktor yang menentukan. Di era sekarang saat transaksi digital mulai naik daun, PMSE menjadi sangat penting.

“Dalam hal ini para penyedia platform juga bisa diberikan kewenangan memungu pajak pertambahan nilai (PPn) atas nama negara yang kemudian diserahkan negara,” katanya melalui sambutan diskusi virtual, Kamis (3/12/2020).

Pengenaan pajak ini juga berlaku bagi subjek luar negeri atas transaksi elektronik di Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper