Bisnis.com, JAKARTA – Guna mendukung semangat hilirisasi mineral dan batu bara, para profesional di sektor pertambangan resmi membentuk Asosiasi Profesi Metalurgi Indonesia (APMI).
Sejarah mencatat bahwa kemajuan peradaban manusia ditandai dengan pemanfaatan logam sebagai material pendukung kehidupan. Selain itu, sejarah menunjukkan bahwa kemajuan suatu negara ditandai dengan kemajuan industri berbasis logam.
Industri tersebut bisa tumbuh dan berkembang salah satunya ditentukan oleh SDM yang profesional dalam bidang metalurgi. Atas dasar pemikiran itulah Asosiasi Profesi Metalurgi Indonesia (APMI) dibentuk.
"APMI diharapkan bisa menjadi wadah pemersatu para profesional yang berkiprah dalam sektor metalurgi sehingga mampu meningkatkan daya saing bangsa dalam bentuk sumbangsih keahlian metalurgi kepada pembangunan industri berbasis logam di Indonesia," ujar Ketua Tim Formatur APMI Helminton Sitanggang dalam acara Deklarasi APMI, dikutip dari siaran pers, Selasa (22/12/2020).
Lebih lanjut, Helmi menyampaikan bahwa pembentukan APMI telah melewati sebuah proses panjang. APMI diinisiasi pada 2018 oleh para alumni metalurgi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang terpanggil untuk mendukung semangat hilirisasi mineral dan batu bara.
Inisiasi tersebut kemudian dilanjutkan dengan melakukan jejak pendapat dan diskusi dikalangan profesional, perguruan tinggi, maupun dari mahasiswa di bidang keilmuan metalurgi.
Baca Juga
Hasil survei menunjukan animo yang besar untuk membentuk wadah ini yang akhirnya menjadi pondasi utk memulai penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, serta sosialisasi rencana deklarasi pembentukan APMI selanjutnya kepada para pemangku pihak.
Acara deklarasi APMI dihadiri oleh 210 orang dan diresmikan bersama-sama oleh Staf Khusus ESDM Irwandy Arif, Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan Laksamana Pertama TNI Sri Yanto, Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaludin, Kepala BPPI Kemenperin Doddy Rahadi, dan Direktur Industri Logam Budi Susanto.
Secara umum para pejabat menyampaikan dukungan penuh terhadap pembentukan APMI dan berharap APMI bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan pengembangan hilirisasi mineral logam di dalam negeri dari industri hulu pertambangan hingga ke industri logam dan turunannya termasuk industri pertahanan nasional.
Lebih lanjut, untuk kepentingan anggotanya, APMI juga diharapkan mampu meningkatkan kompetensi SDM dan menjadi wadah jejaring profesionalitas untuk manggapai daya saing bangsa di bidang keilmuan metalurgi.
Tak hanya pemerintah, perguruan tinggi juga mendukung penuh pembentukan APMI. Pakar Metalurgi ITB Zulfiadi Zulhan menyebutkan bahwa banyak tantangan dalam menjalan hilirisasi mineral logam dalam negeri. Salah satunya adalah penguasaan teknologi.
Teknologi berperan penting dalam kesuksesan hilirisasi sehingga diharapkan asosiasi bisa membantu pemerintah dalam mempercepat penguasaan teknologi.
Adapun dalam Deklarasi APMI diumumkan bahwa yang terpilih menjadi Ketua dan Sekjen APMI periode 2021-2023, yaitu Bouman T Situmorang dan Muhammad Hanafi.
Dalam sambutan perdananya, Bouman mengajak semua pihak untuk bergabung dalam APMI dan memberi masukan kepada pengurus untuk program dan kegiatan APMI ke depan agar APMI dapat memberikan sumbangan nyata untuk perkembangan industri metalurgi di Indonesia.