Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grant Thornton : 77 Persen Pengusaha Puas atas Penanggulangan Covid-19

Perusahaan konsultan dan jasa audit, pajak, dan advisory Grant Thornton menyebut 77 persen dari pengusaha Indonesia merasa puas dengan hasil kerja pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu malam, 6 Desember 2020./Istimewa
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu malam, 6 Desember 2020./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan konsultan dan jasa audit, pajak, dan advisory Grant Thornton menyebut 77 persen dari pengusaha Indonesia merasa puas dengan hasil kerja pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

Dalam laporan tahunan Grant Thornton International Business Report (IBR), disebutkan bahwa sebanyak 40 persen dari pelaku bisnis juga berpendapat bahwa kebijakan yang diambil pemerintah cukup seimbang antara penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan perekonomian nasional.

CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan bahwa terkait dengan era new normal pada 2021, sebanyak 55 persen dari pelaku bisnis Indonesia meyakini keadaan akan kembali seperti halnya sebelum terjadi pandemi yang mana orang-orang akan kembali bekerja di kantor, meskipun 32 persen pelaku bisnis lainnya juga berpendapat akan lebih banyak perusahaan yang menerapkan working from home (WFH) setelah hampir setahun ini melihat efektivitas dari kebijakan tersebut.

"Pelaku bisnis Indonesia juga berpendapat tantangan terbesar dalam mengatasi pandemi Covid-19 adalah terkait perilaku masyarakat yang belum disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan serta kebijakan pemerintah, tantangan tersebut diikuti kepentingan-kepentingan politis yang dirasa masih dominan atas kebijakan maupun regulasi yang diterapkan," katanya, Selasa (22/12/2020).

Johanna mengemukakan tahun ini telah menjadi tantangan besar bagi keberlangsungan ekonomi global, termasuk Indonesia. Pandemi virus Covid-19 yang berdampak sangat dahsyat di seluruh sektor usaha membuat perekonomian Indonesia melambat.

Ekonomi Indonesia pun secara resmi memasuki fase resesi setelah mengalami minus dalam dua kuartal berturut-turut yaitu minus 5,32 persen pada kuartal II/2020 dan minus 3,49 persen pada kuartal III/2020.

Pertumbuhan ekonomi tahun depan sendiri, menurut para ahli ekonomi, akan sangat bergantung pada pengadaan dan efektivitas vaksin Covid-19 yang akan masuk ke Indonesia.

Namun memasuki 2021, pebisnis Indonesia memandang optimistis 12 bulan ke depan bahwa ekonomi akan semakin membaik. Hal ini diyakini oleh 79 persen responden, angka ini naik signifikan dari level 56 persen pada survei IBR di pertengahan 2020. 

"Angka ini cukup menggembirakan karena menempatkan pelaku bisnis Indonesia di peringkat duz dunia setelah China terkait optimisme pelaku bisnis secara global."

Grant Thornton International Business Report (IBR) juga menyebutkan 56 persen pelaku bisnis di Indonesia memprediksi pendapatan perusahaan mereka akan naik pada 2021 dan 50 persen pelaku bisnis lainnya meyakini kegiatan ekspor perusahaan akan tumbuh positif di tahun depan sehingga mendukung tingginya optimisme bisnis mereka di tahun depan.

“Tahun ini merupakan tahun yang berat bagi hampir seluruh sektor ekonomi. Untuk ke depannya, kami melihat pertumbuhan ekonomi akan sangat ditentukan dengan pengendalian pandemi dan efektivitas dari vaksinasi," ujarnya.

Salah satu kunci lain pemulihan ekonomi adalah menumbuhkan daya beli masyarakat dengan memastikan kelancaran percepatan penyerapan anggaran bantuan sosial dan berbagai stimulus ekonomi untuk mendorong daya beli.

Grant Thornton International Business Report (IBR) adalah survei terhadap perusahaan terbuka maupun perseorangan. Diluncurkan pada tahun 1992, saat ini memberikan wawasan serta pandangan bisnis ke lebih dari 10.000 perusahaan per tahun di 35 negara.

Kuesioner diterjemahkan ke dalam bahasa setempat dan survei lapangan dilakukan setiap dua kali dalam setahun berdasarkan wawancara melalui telepon dan online. Data untuk rilis ini diperoleh melalui wawancara dengan lebih dari 5.000 responden di jenjang eksekutif, managing director, chairman atau eksekutif senior lainnya dari semua sektor industri yang dilakukan pada 19 Oktober – 4 Desember 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper