Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap dengan total kapasitas 385 kilowatt peak (kWp) di 63 SPBU Pertamina yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, pemasangan PLTS atap ini merupakan komitmen Pertamina untuk meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energinya.
"Kami mempunyai hampir 7.000 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini adalah langkah awal kami, saat ulang tahun ke-63 tahun kami mulai dengan 63 SPBU dan dengan bisnis model ini kami akan melanjutkan ke seluruh SPBU," ujar Nicke dalam acara Peresmian PLTS Rooftop di 63 SPBU Pertamina secara virtual, Jumat (18/12/2020).
Menurutnya, kapasitas listrik yang digunakan Pertamina Group dari bisnis hulu, midstream, hingga hilir telah mencapai sekitar 1,5 GW. Oleh karena itu, untuk meningkatkan bauran EBT sesuai dengan target pemerintah sebesar 23 persen pada 2025, perseroan juga berkomitmen untuk membangun PLTS atap ini di semua fasilitas kilang dan terminal bahan bakar minyak (TBBM) miliknya.
"Dengan kami memulai dari halaman kami sendiri dan dengan kapasitas yang juga cukup, kami harapkan competitiveness ini bisa terjadi karena skala keekonomiannya bisa terpenuhi, sehingga kalau nanti kemudian kami ingin mendorong lagi membantu PLN dalam meningkatkan bauran energinya di pasar eksternal, competitive advantage ini sudah ada," katanya.
Adapun pembangunan dan pengoperasian PLTS di 63 SPBU tersebut dilakukan oleh Pertamina melalui PT Pertamina Power Indonesia (PPI) sebagai subholding power & new renewable energy (PNRE) dan PT Pertamina Retail yang merupakan bagian dari subholding commercial & trading (C&T) bekerja sama dengan PT LEN Industri sebagai bagian dalam program sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca Juga
Pembangunan PLTS dilakukan di 63 SPBU COCO Pertamina yang tersebar di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sebanyak 37 titik SPBU, Jawa Tengah sebanyak 11 titik SPBU, dan Jawa Timur sebanyak 15 titik SPBU. Dengan total 1.100 solar panel sistem (photovoltaics) yang ditempatkan di setiap atap SPBU tersebut, maka dapat menghasilkan kapasitas terpasang sebesar 385 kWp.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif yang turut hadir dalam acara peresmian ini berpesan agar Pertamina terus meningkatkan kreativitasnya dalam menciptakan inovasi pengembangan EBT.
"Kami menyaksikan 63 SPBU Pertamina dengan total kapasitas 385 kWp dan terus akan ditingkatkan hingga mencapai 640 SPBU di 2021. Disampaikan tadi seluruh pemakaian listrik di lingkungan Pertamina mencapai 1,5 giga. Ini kalau bisa dikonversi menjadi energi lain yang terbarukan, ini akan memberikan kontribusi yang sangat besar terutama penurunan emisi," kata Arifin.
Adapun bentuk kontribusi Pertamina lainnya dalam hal pengembangan EBT, antara lain pemanfaatan panas bumi yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 megawatt (MW) di mana 672 MW dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan 1.205 MW dikelola secara kemitraan oleh PGE dan beberapa perusahaan.
Selain itu, Pertamina juga memiliki portofolio proyek energi bersih yang telah dioperasikan antara lain, PLTS di area beberapa kilang, serta proyek pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) yang berasal dari pengolahan limbah kelapa sawit dengan kapasitas 2.4 MW yang bersinergi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) group.