Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) merespon tren peningkatan angka prevalensi perokok anak di Indonesia dengan meluncurkan kampanye Aksi Kolaborasi Lindungi Anak di Bawah Umur dari Rokok.
Gelaran kampanye ini akan dimulai pada akhir tahun dan terus berlangsung sampai beberapa bulan mendatang dengan beragam pendekatan seperti peluncuran situs dan pembuatan konten informasi www.cegahperokokanak.id, aksi proyek percontohan edukasi peritel ke area padat penduduk di Jakarta, dan kolaborasi di sosial media.
Gaprindo optimistis pendekatan di atas bisa menjadi katalis positif untuk membangkitkan rasa tanggung jawab sosial di lingkungan masyarakat terkecil, yakni keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar. Peritel sebagai yang pihak berhubungan langsung dengan konsumen juga menjadi target utama edukasi Gaprindo.
Kampanye ini diharapkan dapat membantu mempercepat target pemerintah dalam menekan angka perokok anak di Indonesia. Pasalnya, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional mencatat jumlah perokok anak usia 10 hingga 18 tahun di Indonesia terus meningkat dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 9,1 persen atau sekitar 3,2 juta anak pada 2018.
Selain itu, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah menargetkan angka perokok anak dapat turun hingga 8,7 persen pada 2024.
"Semangat Gaprindo dalam menggelar kampanye ini didasari kepercayaan bahwa pencegahan perokok anak merupakan tanggung jawab dari seluruh elemen masyarakat. Diawali dengan peluncuran website, kami berharap kepekaan sosial bagi masyarakat dewasa dari lingkup terkecil yaitu keluarga, pedagang, dan lingkungan di sekitar anak dapat dibangun karena kita semua berperan dalam mengawasi, mencegah, dan mengedukasi risiko merokok di usia dini,” kata Ketua Gaprindo, Muhaimin Moeftie, Rabu (16/12/2020).
Baca Juga
Moeftie mengemukakan kampanye pencegahan perokok anak yang diprakarsai oleh Gaprindo ini merupakan lanjutan dari kontribusi nyata Gaprindo yang telah dimulai sejak 1999.
Pada saat itu, Gaprindo bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan RI, pedagang ritel, hingga pelajar di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) di lima kota besar di Indonesia.
Gaprindo akan terus mengupayakan inisiatif positif, kali ini program Cegah Perokok Anak akan diperluas jangkauannya melalui pendekatan ke pedagang hingga aktivitas pada media sosial.
Pemanfaatan platform digital pada website dan media sosial dalam kampanye ini dilakukan untuk menyesuaikan target sasaran, karena orang tua, masyarakat, dan anak di bawah umur yang zaman sekarang sudah melek digital.
"Kemudian kami imbangi juga dengan kegiatan edukasi offline yang menyasar pedagang, baik tradisional dan juga ritel yang akan bersinergi bersama Aprindo. Peran menyeluruh dari semua pihak diharapkan bisa menjadi garda terdepan untuk mendukung pencegahan perilaku merokok pada anak,” ujar Moeftie.