Bisnis.com, JAKARTA - Kerja sama Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) diyakini memberikan efek multiplikasi terhadap sektor elektronika Tanah Air yang bersiap menjadi supporting industries bagi perusahaan asal Negeri Ginseng.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Eleketronika (Gabel) Oki Widjaja mengatakan kerja sama IK-CEPA bakal mendorong munculnya produsen-produsen komponen sebagai back up dari industri perakitan perusahaan-perusahaan elektronik asal Korea Selatan yang berpotensi berinvestasi di Tanah Air.
"Pemain lokal bisa ikut serta di situ. Namun, harus dipastikan ada lokomotifnya dulu, yakni perusahaan-perusahaan asal Korea Selatan, karena lokomotifnya tidak mungkin datang dari pemain lokal," ujar Oki kepada Bisnis.com, Jumat (18/12/2020).
Adapun, dengan ditandanganinya IK-CEPA, memungkinkan pelaku industri dalam negeri untuk menjalankan strategi 'penjiplakan' perkembangan industri elektronika Korea Selatan.
Menurut Oki, saat ini industri elektronika dalam negeri tidak memiliki jalan lain untuk meningkatkan daya saing selain mengundang perusahaan asing untuk berinvestasi.
Kendati demikian, Oki menilai investor dari Korea Selatan masih wait and see. Implementasi dari Omnibus Law sebagai kebijakan terkait dengan kemudahan investasi menjadi tolok ukur bagi perusahaan asing untuk masuk ke dalam negeri.
Baca Juga
"Kalau konsekuen kebijakannya, mereka bakal masuk dan pemain lokal bisa segera menjadi supporting industries," sambungnya.