Bisnis.com, JAKARTA - Disrupsi teknologi diyakini membawa perubahan besar pada sektor transportasi di Indonesia.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto, menegaskan beberapa dekade di masa mendatang, Indonesia akan menghadapi implementasi besar-besaran kendaraan listrik atau electric vehicle (EV), connected-autonomous vehicles atau kendaraan otonom terkoneksi (CAV), dan Mobility as a Service (MaaS).
“Ada empat fitur utama yang menandai tren transportasi dan mobilitas masa depan, yakni autonomous, connected, electrified, and shared, belum lagi potensi teknologi blockchain yang dapat melengkapi fitur-fitur ini dalam waktu dekat,” kata Heru Dewanto, Kamis (17/12/2020).
Indonesia, lanjutnya, saat ini tengah berada dalam fase ke-4 evolusi transportasi perkotaan, di mana platform ride-hailing (layanan online) menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. “Layanan kendaraan online adalah sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, inovasi teknologi di berbagai negara di seluruh dunia masih berlangsung dalam bentuk dan kecepatan yang berbeda-beda berdasarkan faktor sosial ekonomi, norma sosial budaya, pembangunan infrastruktur transportasi perkotaan, serta kualitas dan ketersediaan angkutan umum.
Indonesia, tuturnya, saat ini tengah membangun proyek kereta cepat yang pertama sepanjang 140 kilometer dengan rute Jakarta-Bandung. Bila dibandingkan dengan China yang telah memiliki jaringan kereta cepat mencapai 36.000 kilometer, Indonesia memang masih ketinggalan.
Baca Juga
Namun demikian, menurutnya, inovasi teknologi di sektor transportasi harus terus dilakukan. Bahkan, penelitian dan pengembangan kendaraan listrik tanpa pengemudi atau kendaraan listrik otonom juga menjadi perhatian Pemerintah Indonesia.
Sebelumnya, dalam webinar mengenai teknologi transportasi, Rabu (16/12/2020), Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Bambang Riyanto Trilaksono menjelaskan hingga 2025 ada 10 juta kendaraan listrik otonom akan digunakan di jalan.
“Dalam satu dekade, fully autonomous vehicle merupakan keniscayaan,” kata Bambang.
Presiden Joko Widodo memang pernah menyatakan bahwa ibu kota negara yang baru nantinya akan menerapkan electric vehicle maupun autonomous vehicle sebagai bagian dari transportasi publik, baik backbone maupun feeder. Sejumlah negara di dunia telah melakukan uji coba penggunakan kendaraan listrik otonom, seperti di Singapore dan Amerika Serikat.