Bisnis.com, JAKARTA – Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero) menyatakan akan menyiapkan skema program vaksinasi Covid-19 untuk mendukung program pemerintah.
Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Herianto mengatakan skema biaya pendistribusian vaksin Covid-19 sendiri kemudian akan ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Fokus kami agar program vaksinasi berjalan lancar dan dapat menanggulangi pandemi secara segera,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (16/12/2020).
Dengan alasan mendukung program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah, perusahaan di bawah payung holding BUMN farmasi belum menghitung masalah margin yang akan diperoleh.
Dia menyebut, harga vaksin Covid-19 program pemerintah sendiri ditetapkan sepenuhnya oleh pemerintah. Untuk diketahui, dua emiten farmasi yakni PT Indofarma Tbk. (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) sebelumnya diberdayakan untuk melakukan distribusi vaksin ke seluruh wilayah nusantara.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, INAF sempat berharap pendapatan pada tahun depan akan terfokus pada penjualan vaksin Covid-19.
Pada November lalu, Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno mengatakan bahwa perseroan berencana untuk memaksimalkan penjualan vaksin Covid-19 yang diproyeksikan akan mulai terdistribusi pada awal tahun depan.
Adapun, INAF memang bekerjasama dengan perusahaan bioteknologi asal Amerika Serikat yakni Novavax Inc. untuk pengadaan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Perseroan menyatakan bahwa dalam upaya pengadaan vaksin, pada prinsipnya, INAF memiliki jaringan distribusi dan trading yang sangat luas sehingga dapat membantu pengadaan vaksin Covid-19 massal di seluruh Indonesia.
Sementara itu, KAEF juga menyatakan kesiapan untuk mendistribusikan vaksin Covid-19. Sekretaris Perusahaan Kimia Farma Ganti Winarno Putro pada Juli lalu mengatakan distribusi akan dilakukan bersama INAF melalui seluruh jaringan distribusi milik perseroan.