Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eramet dan BASF Lakukan Studi Pengembangan Pabrik HPAL di Weda Bay

Pabrik HPAL tersebut akan mengolah bijih nikel dari deposit Weda Bay menjadi produk antara nikel dan kobalt.
Pertambangan nikel./Bisnis
Pertambangan nikel./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Eramet SA, grup pertambangan logam asal Prancis, telah menandatangani kesepakatan dengan BASF, pabrikan kimia asal Jerman, untuk melakukan kajian terhadap pengembangan pabrik high-pressure acid leaching dan base metal refinery.

Pabrik high-pressure acid leaching (HPAL) rencananya dibangun di Weda Bay, Halmahera Tengah, Maluku Utara, sedangkan lokasi fasilitas base metal refinery (BMR) akan ditentukan selama studi kelayakan.

Pabrik HPAL tersebut akan mengolah bijih nikel dari deposit Weda Bay menjadi produk antara nikel dan kobalt. Sejak mengakuisisi Weda Bay pada 2006, Eramet telah melakukan pekerjaan geologi ekstensif dan memastikan potensi deposit nikel kelas dunia yang operasi penambangannya dimulai pada akhir 2019.

BMR akan memasok nikel dan kobalt untuk memproduksi precursor cathode active materials (PCAM) dan cathode active materials (CAM) untuk baterai litium kendaraan listrik.

Melalui siaran pers di laman resmi Eramet, Rabu (16/12/2020), disebutkan bahwa mengamankan akses ke bahan baku, terutama nikel, merupakan komponen penting untuk mendukung pertumbuhan yang kuat dalam rantai nilai kendaraan listrik global.

Pangsa CAM nikel yang tinggi meningkat untuk memenuhi permintaan baterai dengan kepadatan energi yang lebih tinggi dan mengurangi biaya baterai secara keseluruhan. Sumber daya nikel di Weda Bay berada di antara yang paling kompetitif secara global untuk memenuhi permintaan ini.

Rencana pengembangan proyek ini memberi akses BASF terhadap 42.000 ton nikel dan 5.000 ton kobalt setiap tahun dari tambang yang beroperasi sesuai dengan standar keberlanjutan yang diakui secara internasional.

Fasilitas HPAL dan BMR serta dan studi kelayakan tahap pertama ditargetkan dimulai pada pertengahan 2020-an dengan pendanaan terbatas.

“Dengan Eramet, kami memiliki mitra yang bertanggung jawab dan berpengalaman untuk memasok bahan baku untuk produksi bahan baterai kami,” kata Peter Schuhmacher, Presiden Divisi Katalis di BASF.

"Sebagai pemasok global, BASF menawarkan solusi lengkap mulai dari logam hingga produk CAM inovatif untuk mendukung pelanggan bahan baterai kami di seluruh dunia," tuturnya.

Christel Bories, Chairman dan CEO Eramet, mengatakan bahwa dengan potensi deposit yang tinggi dan pengetahuan metalurgi yang kuat, Eramet berada pada posisi yang tepat untuk memasok logam penting untuk transisi energi.

"Pilar utama dari strategi kami adalah tumbuh di area ini. Bermitra dengan BASF adalah peluang unik yang sejalan dengan ambisi kami untuk menyediakan pasokan yang solid dan berkelanjutan untuk industri baterai," kata Bories.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Zufrizal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper