Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor Diprediksi Pulih Bertahap, Surplus Neraca Dagang Bakal Berlanjut 2021

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan perbaikan kinerja ekspor berpotensi akan terus berlanjut seiring dengan perbaikan volume permintaan dari negara mitra dagang Indonesia.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Surplus neraca perdagangan diperkirakan masih akan terus berlanjut hingga pertengahan 2021 dikarenakan progres pemulihan impor tidak akan secepat ekspor.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan perbaikan kinerja ekspor berpotensi akan terus berlanjut seiring dengan perbaikan volume permintaan dari negara mitra dagang Indonesia.

Tren pemulihan ekspor sudah mulai terlihat pada awal kuartal III/2020 yang didukung dengan peningkatan harga komoditas ekspor seperti crude palm oil (CPO) dan batu bara secara gradual.

Pemulihan harga komoditas ekspor pun ditopang oleh perbaikan permintaan dari negara mitra dagang utama Indonesia, terutama China dan India.

"Peningkatan permintaan komoditas akan ikut mendorong ekspor Indonesia mengalami peningkatan ke depannya dan mampu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia," katanya kepada Bisnis, Selasa (15/12/2020).

Di sisi lain, Josua mengatakan kinerja impor diperkirakan akan cenderung meningkat namun dengan tingkat pertumbuhan yang lebih terbatas.

Menurutnya, peningkatan aktivitas domestik khususnya konsumsi dan investasi swasta, belum akan kembali ke level konsisten selama herd immunity belum terbentuk secara menyeluruh di tingkat nasional. Apalagi, vaksinasi yang juga masih memerlukan proses produksi dan pendistribusian.

"Sejalan dengan ekspektasi pemulihan ekonomi domestik yang disertai dengan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2021 mendatang, maka kinerja impor akan meningkat secara konsisten pada semester II tahun 2021," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada November 2020 kembali mengalami surplus.

Neraca perdagangan pada November 2020 mengalami sebesar US$2,62 miliar pada November 2020, dengan nilai ekspor tercatat sebesar US$15,28 miliar, sedangkan impor sebesar US$12,66 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper