Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO Naik Tajam, Nilai Ekspor November 2020 Tertinggi Sejak 2018

Total ekspor pada November 2020 adalah sebesar US$15,28 miliar dan kenaikan terjadi karena ada kenaikan permintaan volume dan didorong kenaikan harga.
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja menata kelapa sawit saat panen di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Minggu (30/8/2020). Badan Litbang Kementerian ESDM memulai kajian kelayakan pemanfaatan minyak nabati murni (crude palm oil/CPO) untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) hingga Desember 2020. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kenaikan volume permintaan dan kenaikan harga komoditas andalan Indonesia, seperti minyak kelapa sawit dan batubara, menjadi penyumbang naiknya nilai ekspor pada November 2020.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan total nilai ekspor pada November 2020 mencapai US$15,28 miliar. Secara bulanan, nilai tersebut naik 6,36 persen (month-to-month/mtm) dan secara tahunan mengalami kenaikan yang lebih tinggi sebesar 9,54 persen.

"Total ekspor pada November 2020 adalah sebesar US$15,28 miliar dan kenaikan terjadi karena ada kenaikan permintaan volume dan didorong kenaikan harga," katanya, Selasa (15/12/2020).

Peningkatan ekspor pada periode tersebut disumbang oleh kenaikan ekspor migas yang tercatat sebesar 24,26 persen mtm, juga peningkatan ekspor nonmigas sebesar 5,56 persen mtm.

Secara tahunan, nilai ekspor pada November 2020 tercatat naik 9,54 persen yoy, yang didorong oleh kenaikan ekspor nonmigas sebesar 12,41 persen, sementara ekspor migas terkontraksi 26,27 persen yoy.

Pada periode tersebut, BPS mencatat ada beberapa komoditas nonmigas yang mengalami peningkatan harga, di antaranya minyak kernel, minyak kelapa sawit, seng, aluminium, batu bara, karet, dan tembaga.

Sementara itu, komoditas yang mengalami peningkatan harga yang cukup tajam adalah minyak kelapa sawit yang secara bulanan naik 12,03 persen dan secara tahunan naik 33,93 persen. Di samping itu, komoditas batu bara juga mengalami peningkatan harga sebesar 7,57 persen mtm meski masih turun 6,22 persen secara yoy.

Suhariyanto mengatakan, nilai ekspor pada November yang mencapai US$15,28 miliar ini merupakan nilai ekspor yang tertinggi selama 2020, bahkan sejak Oktober 2018 yang tercatat sebesar US$15,91 miliar.

"Dari angka ini kita bisa lihat pertumbuhan ekspor November 2020 sangat menggembirakan karena naik secara mtm maupun yoy," jelasnya.

Di sisi lain, BPS mencatat total nilai impor pada November 2020 adalah sebesar US$12,66 miliar, naik 17,4 persen mtm, didorong oleh impor nonmigas yang meningkat 19,27 persen mtm.

Meski mengalami kenaikan secara bulanan, impor dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu masih tercatat turun 17,46 persen yoy.

Dengan demikian, BPS mencatat neraca perdagangan pada periode tersebut mengalami surplus sebesar US2,6 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper