Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia pada November 2020 mencapai US$12,66 miliar.
Nilai tersebut naik 17,40 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, namun masih mengalami penurunan sebesar 17,46 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan peningkatan impor secara bulanan ini didorong oleh peningkatan impor nonmigas sebesar 19,27 persen (month-to-month/mtm) dan kenaikan tipis impor migas sebesar 0,59 persen mtm.
Jika dilihat berdasarkan penggunaan barang impor, seluruh komponen penggunaan barang mengalami pertumbuhan yang positif pada November 2020.
"Misal impor konsumsi pada November ini naik 25,52 persen mtm, cukup tinggi," katanya, Selasa (15/12/2020).
Di samping itu, impor bahan baku dan penolong juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 13,02 persen mtm.
Baca Juga
Sementara itu, peningkatan impor tertinggi bersumber dari impor barang modal, yang tercatat naik 31,54 persen mtm pada November 2020.
Suhariyanto mengatakan pertumbuhan impor bahan baku dan barang modal tersebut menggembirakan dan diharapkan dapat berkontribusi dalam menggerakkan industri dan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dalam komponen produk domestik bruto (PDB) di kuartal IV/2020.
"Kita harapkan dengan naiknya impor bahan baku akan menggerakkan industri dalam negeri dan naiknya impor barang modal akan berpengaruh positif ke investasi atau PMTB," jelasnya.
Adapun, BPS mencatat nilai impor seluruh golongan penggunaan barang sepanjang tahun ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Penurunan terjadi pada golongan barang konsumsi sebesar -12,59 persen, bahan baku/penolong -19,78 persen, dan barang modal -18,61 persen.