Bisnis.com, JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat progres pembangunan proyek Light Rapid Transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi atau Jabodebek sudah mencapai 80 persen.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson menjelaskan progres tersebut adalah perkembangan terakhir sampai dengan akhir November 2020.
"Sampai akhir November 2020 progres pembangunan proyek LRT Jabodebek Fase I sudah mencapai 80 persen, dimana ushaped girdernya sudah terpasang 100 persen," ujarnya dalam materi paparan publik yang diterima Bisnis Selasa (15/12/2020).
Dia menjelaskan proyek LRT memiliki total panjang lintasan mencapai 44 kilometer, dengan lintasan pelayanan dibagi 3 dan satu depo.
Secara rinci, progres pembangunan LRT Jabodebek oleh Adhi Karya sebagai berikut:
1. Lintas Pelayanan 1 Cawang – Cibubur 92,4 persen.
Baca Juga
2. Lintas Pelayanan 2 Cawang – Kuningan – Dukuh Atas 76,6 persen.
3. Lintas Pelayanan 3 Cawang – Bekasi Timur 88,7 persen.
4. Depo 31,4 persen, dengan pembebasan lahan Depo yang sudah tuntas 100 persen.
Progres total proyek LRT ini tercatat mengalami kenaikan dibandingkan Oktober 2020 lalu yang berada di kisaran 77 persen.
Adapun pada proyek ini, ADHI berhasil mempersembahkan dedikasi tinggi melalui inovasi, berupa jalur kereta dengan bentang lengkung terpanjang dan pertama di Indonesia, serta penggunaan struktur U-Shaped Girder pertama dan terpanjang di Indonesia.
Bentang lengkung terpanjang ini terletak di Kuningan, Jakarta Selatan dan telah tercatat pada Rekor Museum Indonesia pada November 2019, yaitu pertama, rekor Jembatan Kereta Box Beton Lengkung dengan Bentang Terpanjang dan Radius Terkecil di Indonesia; kedua, rekor Pengujian Axial Statistic Loading Test pada Pondasi Bored Pile dengan Beban Terbesar di Indonesia.
U-shaped girder atau gelagar berbentuk huruf u merupakan struktur konstruksi yang diadopsi dari Prancis. Teknologi ini dipilih karena desainnya ramping, sesuai dengan ketersediaan ruang pada kota-kota yang padat, seperti di Jakarta.
Selain ramping, desain ini memiliki berbagai keunggulan, antara lain memiliki kelebihan tahan gempa dan mampu meredam kebisingan. Struktur ini juga menyediakan walkway atau ruang untuk berjalan. Di samping penggunaan “U” Shaped, LRT Jabodebek menggunakan teknologi third rail untuk mendistribusikan pasokan listriknya, sehingga tidak ada kabel melintang di atas jalur yang akan menambah estetika dan ramah dengan arsitektur kota Jakarta.
