Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alot, Negosiasi Brexit Digelar hingga Minggu

Negosiator Brexit memiliki waktu hingga Minggu, 13 Desember 2020, untuk menghasilkan kesepakatan setelah pembicaraan makan malam antara Perdana Menteri Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berakhir tanpa terobosan.
Aksi protes anti-Brexit menggelar unjuk rasa di luar Gedung Parlemen di London, Inggris (30/1/2020). Reuters
Aksi protes anti-Brexit menggelar unjuk rasa di luar Gedung Parlemen di London, Inggris (30/1/2020). Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Menghitung hari-hari terakhir masa transisi pemisahan Inggris dari Uni Eropa, perundingan kedua belah pihak masih alot.

Negosiator Brexit memiliki waktu hingga Minggu, 13 Desember 2020, untuk menghasilkan kesepakatan setelah pembicaraan makan malam antara Perdana Menteri Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berakhir tanpa terobosan.

Dilansir Bloomberg, Kamis (10/12/2020), para pemimpin sepakat bahwa pembicaraan harus dilanjutkan dalam beberapa hari ke depan meskipun ada perbedaan besar antara Inggris dan Uni Eropa mengenai seperti apa hubungan perdagangan mereka di masa depan. Pada 13 Desember 2020, keputusan tegas perlu diambil mengenai masa depan negosiasi.

Tim Johnson berharap pertemuan tatap muka dengan von der Leyen akan menyuntikkan momentum politik baru ke dalam proses tersebut. Namun, pembicaraan Rabu malam di Brussel belum mampu memecahkan kebuntuan.

"Kami memahami posisi masing-masing.Tim harus segera berkumpul kembali untuk mencoba menyelesaikan masalah ini. Kami akan mengambil keputusan pada akhir akhir pekan," kata von der Leyen melalui Twitter setelah perundingan.

Poundsterling jatuh di awal perdagangan Asia. Negosiasi selama delapan bulan, sejauh ini gagal untuk mengatasi tiga hambatan terbesar dalam kesepakatan, yakni tentang hak penangkapan ikan, tata kelola kesepakatan, dan aturan persaingan yang sehat untuk bisnis.

Jika kesepakatan tidak tercapai pada akhir tahun, bisnis dan konsumen akan terkena biaya tambahan dan gangguan karena tarif dan kuota diberlakukan pada perdagangan dengan mitra komersial terbesar dan terdekat Inggris.

Seorang pejabat senior Inggris mengatakan meskipun Johnson menempuh segala cara untuk mengunci kesepakatan tentang kesepakatan perdagangan, tidak jelas apakah akan mungkin untuk menyelesaikan hambatan signifikan yang tersisa.

"Saya pikir ada diskusi yang bagus, tetapi tidak ada pergerakan yang jelas ke arah yang benar. Akan ada beberapa hari lagi upaya bersama untuk menembus perpecahan itu. Namun saya harus mengatakan masih ada beberapa area penting yang dipertaruhkan," kata Sekretaris Perumahan Inggris Robert Jenrick.

Von der Leyen akan memberikan penjelasan kepada 27 pemimpin Uni Eropa tentang hasil pembicaraan makan malam dengan Johnson pada pertemuan puncak dua hari yang dimulai di Brussel pada hari ini.

Seseorang yang akrab dengan posisi UE mengatakan makan malam itu konstruktif dan ada semangat yang baik antara kedua pemimpin. Namun jelas bahwa jalan masih panjang dan kesulitannya nyata, tetapi kedua belah pihak tampaknya berpikir bahwa kesepakatan itu mungkin dilakukan.

Skala kesenjangan yang masih perlu dijembatani pada level playing field untuk bisnis telah dibuka kemarin. Kanselir Jerman Angela Merkel memperingatkan bahwa jika aturan Inggris menyimpang dari UE, kesepakatan dapat rusak.

"Jika ada kondisi dari pihak Inggris yang tidak dapat kami terima, maka kami siap pergi tanpa kesepakatan," kata Merkel.

Johnson menanggapi dengan mengatakan tidak ada pemimpin Inggris yang dapat menerima persyaratan yang ingin diberlakukan UE pada aturan bisnis dan perikanan.

Seorang juru bicara perdana menteri menegaskan pada Rabu malam bahwa kesepakatan apa pun harus menghormati kemerdekaan dan kedaulatan Inggris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper