Bisnis.com, JAKARTA – Inggris memperingatkan bahwa negosiasi kesepakatan perdagangan Brexit tengah berada pada titik yang sangat sulit pada titik "sangat sulit" di saat pembicaraan dengan Uni Eropa berlanjut.
Dilansir Bloomberg, atmosfer perundingan Brexit memburuk pada Kamis (3/12/2020) setelah pejabat Inggris menuduh Uni Eropa mengajukan tuntutan baru pada saat-saat terakhir.
"Kami berada pada titik yang sangat sulit dalam pembicaraan. Waktu [kami] sangat sempit," kata pjs. wakil juru bicara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Shaun Jepson.
Poundsterling berfluktuasi sebelum naik 0,2 persen ke level US$1,3474. Mata uang Inggris tersebut telah digerogoti oleh berita utama seputar Brexit minggu ini karena tenggat waktu 31 Desember semakin dekat.
Pembicaraan perdagangan telah mencapai klimaks dalam beberapa hari terakhir. Negosiator kedua belah pihak bekerja sepanjang waktu dan berharap adanya terobosan dalam waktu dekat. Pembicaraan dihentikan pada pukul Kamis pukul 11 malam dan akan dilanjutkan kembali pada Jumat pagi.
Jepson menolak memberikan rincian alasan mengapa pembicaraan sekarang sedang dalam proses. Dia mengatakan kesepakatan Brexit apa pun harus menghormati prinsip-prinsip utama kedaulatan Inggris dan mendapatkan kembali kendali atas hukum dan perbatasannya.
Baca Juga
“Tim negosiasi kami bekerja sangat keras untuk menjembatani perbedaan yang masih ada,” kata Jepson.