Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Sektor Usaha yang Diprediksi Rebound pada Tahun Depan

Peningkatan level of confidence konsumen setelah kedatangan vaksin Covid-19 membuka peluang beberapa sektor usaha, sehingga diyakini bisa rebound pada tahun depan.
Salah satu gerai di pusat perbelanjaan FX Sudirman Jakarta./Instagram @fxsudirman
Salah satu gerai di pusat perbelanjaan FX Sudirman Jakarta./Instagram @fxsudirman

Bisnis.com, JAKARTA - Sektor ritel dan manufaktur diyakini bakal memberikan kontribusi signifikan dalam normalisasi pasar kerja pada 2021. Sektor yang terkontraksi cukup dalam selama 2020 tersebut diprediksi mengalami rebound pada 2021.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menilai peningkatan level of confidence konsumen dari kalangan masyarakat menengah ke atas setelah kedatangan vaksin Covid-19 membuka peluang bagi sektor ritel dan manufaktur untuk mengalami rebound pada 2021.

"Pada 2021, sektor ritel dan manufaktur yang terkontraksi cukup dalam tahun ini bakal mengalami rebound. Hal itu seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat kelas menengah ke atas yang membaik setelah kedatangan vaksin," ujar Faisal kepada Bisnis.com, Selasa (8/12/2020).

Dia melanjutkan, pemulihan di sektor ritel dan manufaktur sebagai sektor dengan jumlah tenaga kerja relatif banyak pun otomatis bakal diiringi dengan penyerapan pekerja yang juga cukup massif. Seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi yang didorong oleh peningkatan permintaan pasar.

Kendati demikian, proses normalisasi pasar kerja pada 2021 masih harus berhadapan dengan sejumlah tantangan, antara lain; pertama, kecepatan distribusi serta keterjangkauan vaksin Covid-19 oleh masyarakat.

"Artinya, ini bergantung kepada seberapa cepat distribusinya dan seberapa jauh jangkauannya. Hal itu akan menjadi hal yang sangat berpengaruh bagi level of confidence masyarakat," lanjut Faisal.

Kedua, tren kasus positif Covid-19 yang terus naik. Menurut Faisal, tren kasus positif Covid-19 yang terus menanjak sampai dengan saat ini sehingga meningkatkan ketidakpastian di masyarakat menjadi tantangan lain yang harus dihadapi pemerintah dalam memulihkan pasar kerja 2021.

Dengan kata lain, lanjutnya, jika kecepatan pendistribusian vaksin dan angka kasus positif Covid-19 bisa ditekan, maka penyerapan tenaga kerja di atas 1 juta orang dinilai cukup realistis.

Sebagai informasi, pada pertengahan Oktober 2020 lalu Menteri Koordinator Bidang Perekenomian Airlangga Hartarto memprediksi jika pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen - 5,5 persen, maka penyerapan tenaga kerja bisa mencapai 2,5 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper