Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontainer Langka, Peluang Sekaligus Tantangan Industri Kimia

Industri kimia mengklaim kondisi kelangkaan kontainer yang terjadi saat ini tidak hanya menjadikan kondisi pabrikan semakin penuh tantangan tetapi juga ada secercah harapan.
Ilustrasi kapal kontainer. Kekurangan kontainer global ini bermula dari menyebarnya pandemi Covid-19 dari China ke seluruh penjuru dunia, yang menyebabkan banyak negara melakukan lockdown dan terjadi penurunan jumlah kargo muatan kapal kontainer. / Bloomberg
Ilustrasi kapal kontainer. Kekurangan kontainer global ini bermula dari menyebarnya pandemi Covid-19 dari China ke seluruh penjuru dunia, yang menyebabkan banyak negara melakukan lockdown dan terjadi penurunan jumlah kargo muatan kapal kontainer. / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Industri kimia mengklaim kondisi kelangkaan kontainer yang terjadi saat ini tidak hanya menjadikan kondisi pabrikan semakin penuh tantangan tetapi juga ada secercah harapan.

Ketua Umum Asosiasi Kimia Dasar Anorganik (Akida) Michael Susanto Pardi mengatakan saat ini pabrikan rerata sudah mulai merasakan efek menumpuknya kontainer yang tengah melakukan perjalanan impor maupun ekspor tersebut.

Hal itu antara lain dengan terjadinya kenaikan harga bahan baku impor lantaran freight cost yang meningkat dan terjadi shortage containers.

"Antisipasinya sementara kalau possible tambah buffer stock dan harus membeli lebih mahal karena kenaikan lumayan atau lebih dari 10 persen, kondisi ini dugaan sementara akan terjadi sampai Maret 2021," katanya kepada Bisnis, Senin (7/12/2020).

Michael mengemukakan kenaikan bahan baku tersebut telah berimbas ke biaya produksi yang naik. Meski demikian, kenaikan biaya produksi ini tidak serta merta bisa menaikan harga jual.

Alhasil, kondisi kuartal I/2020 mendatang masih akan bergantung dari sedikit banyaknya permintaan industri hilir. Pastinya, buffer stok saat ini tidak bisa dilakukan secara besar-besaran. "Mungkin kalau dulu inventory raw material antara dua minggu sampai sebulan, sekarang maksimum dinaikan ke sebulan," ujarnya.

Hal itu, menurutnya, karena keterbatasan modal kerja dan kekurangan untuk penyimpanan, baik bahan baku yang bentuknya dry atau liquid. Terlebih yang liquid, menurutnya, akan lebih sulit karena tergantung kapasitas tanki penyimpan.

Alhasil, industri perlu lebih tangkas untuk mengamankan kondisi ketersediaan bahan baku ini. Meski pun sisi lain, ada kesempatan untuk barang-barang produksi lokal, menggantikan barang-barang impor karena produk impor akan lebih mahal di pasar lokal. "Jika itu terjadi paling tidak kapasitas bisa naik dan semoga dampaknya positif untuk pasar dalam negeri," katanya.

Adapun saat ini, Akida mendata rata-rata utilisasi industri kimia dasar masih di kisaran 40 persen. Pasalnya, utilisasi industri pengguna bahan kimia dasar masih berada di kisara 40-50 persen.

Sementara permintaan yang stabil datang dari industri hilir terkait personal care, kemasan untuk makanan, water treatment, minyak goreng, MSG atau bumbu perasa, dan sabun.

Sebelumnya, Ketua DPP Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto meminta pemerintah menambah kontainer kosong ke Indonesia. Pasalnya, industri pelayaran kini kekurangan kontainer untuk pengiriman barang akibat pandemi Covid-19.

Kekurangan kontainer global menjadi isu hangat di dunia pelayaran dan logistik saat ini. Para eksportir, termasuk di Indonesia, kesulitan mendapatkan kontainer untuk mengirimkan barangnya ke luar negeri.

Kekurangan kontainer global ini bermula dari menyebarnya pandemi Covid-19 dari China ke seluruh penjuru dunia, yang menyebabkan banyak negara melakukan lockdown dan terjadi penurunan jumlah kargo muatan kapal kontainer.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper