Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nestle Umumkan Beralih ke Truk Listrik, Ini Rencana di Indonesia

Nestle menargetkan dapat menurunkan emisi karbon sebesar 3,5 juta ton pada 2030.
Produk kopi kemasan Nestle, Nescafe Gold/ Bloomberg
Produk kopi kemasan Nestle, Nescafe Gold/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Nestle mengumumkan menggunakan truk elektrik pada jaringan bisnisnya secara global untuk mencapai target pengurangan emisi karbon sebesar 3,5 juta ton pada 2030.

Nestle menargetkan dapat mengurangi emisi karbon dari aktivitas logistik dari 10 juta ton karbon pada 2018 menjadi 6,5 juta ton pada 2030. Adapun, penggunaan truk elektrik akan berkontribusi sekitar  40 persen atau sebanyak 1,4 juta ton dari pengurangan emisi tersebut. 

Namun demikian, PT Nestle Indonesia menyatakan infrastruktur di dalam negeri belum siap untuk melaksanakan strategi tersebut. 

"[Melihat] situasi di Indonesia hari ini, mungkin kami tidak mau menukarkan semua kendaraan [truk] kami ke elektrik. Tapi, 5-10 tahun dari sekarang kalau semua charging station ada [mungkin itu jadi pilihan]," kata Presiden Direktur Nestle Indonesia Ganesan Ampalavanar  dalam wawancara virtual Jumat, (4/12/2020). 

Ganesan menyatakan saat ini infrastruktur dan kemudahan mengoperasikan truk elektrik belum mumpuni di dalam negeri. Selain itu, harga dan faktor efisiensi truk elektrik juga belum kompetitif dibandingkan truk konvensional. 

Namun demikian, Ganesan menyatakan pihaknya melakukan strategi lain dalam mengurangi emisi karbon dari sisi logistik. Ganesan mencontohkan seperti penggunaan bahan bakar gas pada mesin pengangkat barang (forklift) di pabrik. 

Selain itu, lanjutnya, saat ini mengintegrasikan pencahayaan alami dengan mengganti sebagian atap dengan kaca. Sementara itu, lampu yang digunakan saat ini menggunakan energi lebih efisien. 

"Penggunaan truk elektrik merupakan komitmen yang besar. Jadi, Indonesia mungkin belum siap," ucapnya. 

Sebelumnya, CEO Nestle Mark Schneider mengatakan perseroan akan mewujudkan Ambisi 2050 melalui jaringan logistik yang lebih bersih dan ramping. Langkah ini termasuk dalam rantai bahan baku di lahan pertanian ke pabrik, dan produk ke pusat distribusi di seluruh dunia.

Dalam mewujudkan ini, Nestle akan mengalihkan armada kendaraan global ke opsi emisi yang lebih rendah pada 2022. Sedangkan untuk mengimbangi emisi yang tersisa. Pada tahap awal, Nestle akan mengurangi emisi dengan beralih ke kendaraan berstandar emisi EURO V dan VI.

Adapun dalam kemitraan dengan pemasok logistik, Nestle akan beralih dari transportasi bertenaga bahan bakar fosil ke bahan bakar dengan emisi knalpot lebih rendah atau nol. Ini termasuk kendaraan bertenaga hidrogen, listrik dan biofuel, di mana bahan bakar ini belum diproduksi dalam persaingan dengan tanaman pangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper